
Bukittinggi-Sumbar.mediakompas86.com | Pariwisata berbasis budaya (Cultural Tourism), merupakan jenis kegiatan pariwisata yang saat ini gencar ditransformasikan Walikota Bukittinggi, H. Erman Safar, SH kedalam rancangan konsep kepariwisataan Kota Bukittinggi, yang akan diaktualisasikan secara komprehensif.
Setelah memberikan dukungan sarpras terhadap PKL beberapa waktu yang lalu, hari ini Wako Erman melaunching pengenaan pakaian adat Minang kepada para PKL dan pegawai yang bertugas dijajaran Satpol PP Kota Bukittinggi, Rabu (01/02).

“Ketika warisan nilai, tradisi dan kearifan budaya lokal masyarakat ditransformasikan menjadi bagian tak terpisahkan dari objek/destinasi wisata yang ada, maka wisatawan akan merasakan dan mempelajari kebudayaan tersebut, sehingga bisa menjadi daya tarik lain bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Bukittinggi”, ulas Wako Erman.

Strategi Pemko Bukittinggi mengemas pariwisata yang berbudaya, merupakan upaya kongkrit dan berkelanjutan terhadap pelestarian nilai, tradisi dan kearifan budaya lokal masyarakat, yang diyakini dapat mengantisipasi kerusakan atau dampak negatif yang akan menggerus kebudayaan tersebut.
“Diperlukan pengelolaan yang baik terhadap pariwisata, khususnya yang berkaitan dengan kebudayaan, sehingga pariwisata dapat menjamin kelestarian warisan nilai, tradisi dan kearifan budaya lokal masyarakat”, Erman menambahkan.
“Selain itu pariwisata yang mengusung konsep kebudayaan juga dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan tersebut, seperti pedagang pakaian adat minang, pengrajin souvenir Minang dan instrument adat Minang lainnya”, pungkas Wako Erman.
Memajukan dunia pariwisata yang tetap mengakar pada warisan nilai, tradisi dan kearifan budaya lokal masyarakat, diproyeksikan dapat meningkatkan daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Kota Bukittinggi, sehingga berdampak Multyflier Effect terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, pelestarian budaya dan lain-lain. (Ken)