Program MBG Kurang Jelas, Pengelolaan Dana Ketahanan Pangan BUMDes Maju Bersama Disorot

Program MBG Kurang Jelas, Pengelolaan Dana Ketahanan Pangan BUMDes Maju Bersama Disorot

Bagikan artikel ini

LAMPUNG SELATAN kompas86id.com-Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Bersama Bumi Daya menjadi sorotan publik terkait pengelolaan dana ketahanan pangan tahun anggaran 2024. Dalam keterangannya kepada media, Edi selaku pengurus BUMDes menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengadaan 600 batang bibit alpukat melalui rekanan, dengan harga Rp25.000 per batang.

“Setelah barang datang, saya serahkan ke desa melalui RT. Saya tidak mau ribet karena memang saya tidak dapat apa-apa dari pengadaan ini,” ungkap Edi.

Ia menyebut, dana ketahanan pangan yang telah masuk ke rekening BUMDes baru sekitar Rp50 juta. Dari jumlah tersebut, Rp20 juta dialokasikan untuk perbaikan los pasar, namun hingga kini pekerjaan tersebut belum dimulai.

Selain pengadaan alpukat, BUMDes juga merencanakan pembelian sapi. Namun, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang seharusnya menggunakan 20 persen anggaran belum bisa dilaksanakan lantaran belum ada proposal maupun analisis usaha. “Program MBG-nya belum jelas. Karena itu, kami fokus pada pengadaan alpukat atas rekomendasi kepala desa,” tambahnya.

H. Dudi Hermana, Kepala Desa Bumindaya, mengakui adanya sedikit kekurangan dalam pengadaan bibit alpukat. Lewat whatsapp “Kekurangannya kemarin hanya sedikit lagi, dan itu sudah kami upayakan untuk dilengkapi,” jelasnya.

Sementara itu, Rusli selaku pendamping desa tingkat kecamatan menegaskan pentingnya analisis usaha dalam setiap kegiatan BUMDes. “Kalau desa punya lahan bisa dipakai, kalau tidak ya sewa. Yang jelas, kegiatan pengadaan 2024 harus selesai di tahun 2024. Kalau lewat, itu pelanggaran,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pengelolaan BUMDes wajib berlandaskan transparansi, partisipasi masyarakat, keberlanjutan, pelayanan publik, dan kolaborasi.

(tim)