JEPARA, kompas86id.com – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-124 yang dilaksanakan oleh Kodim 0719 / Jepara menghadirkan gebrakan besar di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan. Salah satu fokus utama dalam program kali ini adalah normalisasi Bendungan Sebumbung—sumber pengairan utama yang menjadi urat nadi bagi pertanian di wilayah tersebut. pada Rabu, (14/5/2025).
Sudah bertahun-tahun bendungan ini mengalami pendangkalan, tertutup lumpur dan rerumputan liar, sehingga tidak dapat berfungsi optimal dalam mengairi lahan pertanian.
Akibatnya, sekitar 40 hektar sawah milik warga yang menggantungkan hidup dari hasil pertanian seringkali mengalami kekeringan saat musim tanam tiba. Kini, dengan kehadiran TMMD Reguler ke-124, Kodim 0719 / Jepara, harapan itu kembali hadir.
Dibawah Komandan Kodim 0719 / Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi..S.E., kegiatan normalisasi bendungan menjadi prioritas utama dalam program TMMD Reguler ke 124. Melalui pengerahan alat berat, tenaga TNI, serta partisipasi masyarakat setempat, proses pengerukan dan pelebaran saluran air pun dilakukan secara gotong royong.
“Bendungan Sebumbung bukan hanya bangunan penampung air, tapi ini adalah sumber kehidupan bagi para petani di Kecapi. Dengan normalisasi ini, kita ingin menghidupkan kembali semangat bertani masyarakat,” ujar Dandim.
Tak hanya mengerahkan personel TNI, kegiatan ini juga melibatkan lintas sektor, seperti dinas pertanian, dinas pekerjaan umum, dan tokoh masyarakat. Kegiatan ini menjadi contoh nyata sinergi antara TNI dan masyarakat dalam membangun desa dari bawah.
Menariknya, tidak semua lahan pertanian dapat dijangkau langsung oleh aliran air dari bendungan karena posisi geografis sawah yang lebih tinggi. Untuk itu, Kodim 0719 / Jepara mengambil langkah inovatif dengan membangun empat sumur irigasi perpompaan. Sumur ini memungkinkan distribusi air ke lahan-lahan yang sebelumnya selalu kering, sekaligus memperluas cakupan irigasi secara efektif dan berkelanjutan.
Selain itu, Kodim 0719 / Jepara juga menyiapkan lahan seluas 3 hektar untuk pengembangan program terpadu sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Lahan ini akan difungsikan sebagai pusat edukasi dan produksi, guna mendukung kemandirian ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
Petani setempat menyambut baik upaya normalisasi bendungan ini. Slamet (58), salah seorang petani Desa Kecapi, mengungkapkan rasa syukurnya.
“Dulu airnya cuma cukup untuk beberapa Hektar sawah saja Kalau musim kemarau, kami bahkan tidak bisa tanam. Sekarang, harapannya besar sekali. Sawah kami bisa hijau kembali,” ucapnya penuh harap.
Dengan kembalinya fungsi bendungan, potensi produksi padi di wilayah tersebut diperkirakan akan meningkat signifikan. Hal ini tentu berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani dan ketahanan pangan lokal.
Selain pembangunan fisik seperti normalisasi bendungan, TMMD juga menghadirkan kegiatan non-fisik yang tak kalah penting. Penyuluhan pertanian, pelatihan pembuatan kompos dari sampah rumah tangga, serta edukasi kesehatan dan kebangsaan diberikan kepada masyarakat. Tujuannya adalah membangun desa tidak hanya dari sisi infrastruktur, tetapi juga dari sisi sumber daya manusianya.
Program TMMD yang sudah berlangsung selama puluhan tahun menjadi salah satu cara efektif dalam mempercepat pembangunan desa. Di tengah keterbatasan anggaran dan tantangan geografis, keterlibatan TNI memberikan dorongan besar bagi percepatan pembangunan.
Melalui gebrakan TMMD Reguler ke-124 ini, Kodim 0719 / Jepara membuktikan bahwa pembangunan desa bukan sekadar infrastruktur, melainkan membangun harapan, ketahanan ekonomi, dan kebersamaan.
“Ini bukan hanya soal membangun bendungan atau memperbaiki jalan. Ini adalah upaya bersama membangun masa depan desa,” tutup Letkol Arm Khoirul Cahyadi. S. E.
Reporter: Rud
Editor: Dadang Kling
JEPARA, kompas86id.com – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-124 yang dilaksanakan oleh Kodim 0719 / Jepara menghadirkan gebrakan besar di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan. Salah satu fokus utama dalam program kali ini adalah normalisasi Bendungan Sebumbung—sumber pengairan utama yang menjadi urat nadi bagi pertanian di wilayah tersebut. pada Rabu, (14/5/2025).
Sudah bertahun-tahun bendungan ini mengalami pendangkalan, tertutup lumpur dan rerumputan liar, sehingga tidak dapat berfungsi optimal dalam mengairi lahan pertanian.
Akibatnya, sekitar 40 hektar sawah milik warga yang menggantungkan hidup dari hasil pertanian seringkali mengalami kekeringan saat musim tanam tiba. Kini, dengan kehadiran TMMD Reguler ke-124, Kodim 0719 / Jepara, harapan itu kembali hadir.
Dibawah Komandan Kodim 0719 / Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi..S.E., kegiatan normalisasi bendungan menjadi prioritas utama dalam program TMMD Reguler ke 124. Melalui pengerahan alat berat, tenaga TNI, serta partisipasi masyarakat setempat, proses pengerukan dan pelebaran saluran air pun dilakukan secara gotong royong.
“Bendungan Sebumbung bukan hanya bangunan penampung air, tapi ini adalah sumber kehidupan bagi para petani di Kecapi. Dengan normalisasi ini, kita ingin menghidupkan kembali semangat bertani masyarakat,” ujar Dandim.
Tak hanya mengerahkan personel TNI, kegiatan ini juga melibatkan lintas sektor, seperti dinas pertanian, dinas pekerjaan umum, dan tokoh masyarakat. Kegiatan ini menjadi contoh nyata sinergi antara TNI dan masyarakat dalam membangun desa dari bawah.
Menariknya, tidak semua lahan pertanian dapat dijangkau langsung oleh aliran air dari bendungan karena posisi geografis sawah yang lebih tinggi. Untuk itu, Kodim 0719 / Jepara mengambil langkah inovatif dengan membangun empat sumur irigasi perpompaan. Sumur ini memungkinkan distribusi air ke lahan-lahan yang sebelumnya selalu kering, sekaligus memperluas cakupan irigasi secara efektif dan berkelanjutan.
Selain itu, Kodim 0719 / Jepara juga menyiapkan lahan seluas 3 hektar untuk pengembangan program terpadu sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Lahan ini akan difungsikan sebagai pusat edukasi dan produksi, guna mendukung kemandirian ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
Petani setempat menyambut baik upaya normalisasi bendungan ini. Slamet (58), salah seorang petani Desa Kecapi, mengungkapkan rasa syukurnya.
“Dulu airnya cuma cukup untuk beberapa Hektar sawah saja Kalau musim kemarau, kami bahkan tidak bisa tanam. Sekarang, harapannya besar sekali. Sawah kami bisa hijau kembali,” ucapnya penuh harap.
Dengan kembalinya fungsi bendungan, potensi produksi padi di wilayah tersebut diperkirakan akan meningkat signifikan. Hal ini tentu berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani dan ketahanan pangan lokal.
Selain pembangunan fisik seperti normalisasi bendungan, TMMD juga menghadirkan kegiatan non-fisik yang tak kalah penting. Penyuluhan pertanian, pelatihan pembuatan kompos dari sampah rumah tangga, serta edukasi kesehatan dan kebangsaan diberikan kepada masyarakat. Tujuannya adalah membangun desa tidak hanya dari sisi infrastruktur, tetapi juga dari sisi sumber daya manusianya.
Program TMMD yang sudah berlangsung selama puluhan tahun menjadi salah satu cara efektif dalam mempercepat pembangunan desa. Di tengah keterbatasan anggaran dan tantangan geografis, keterlibatan TNI memberikan dorongan besar bagi percepatan pembangunan.
Melalui gebrakan TMMD Reguler ke-124 ini, Kodim 0719 / Jepara membuktikan bahwa pembangunan desa bukan sekadar infrastruktur, melainkan membangun harapan, ketahanan ekonomi, dan kebersamaan.
“Ini bukan hanya soal membangun bendungan atau memperbaiki jalan. Ini adalah upaya bersama membangun masa depan desa,” tutup Letkol Arm Khoirul Cahyadi. S. E.
Reporter: Rud
Editor: Dadang Kling