Bendungan Sebumbung Menyapa Kembali: Air Kehidupan untuk 40 Hektar Sawah

Bendungan Sebumbung Menyapa Kembali: Air Kehidupan untuk 40 Hektar Sawah

Bagikan artikel ini

JEPARA, kompas86id.com – Setelah bertahun-tahun mengalami pendangkalan dan nyaris kehilangan fungsinya sebagai sumber pengairan utama, Bendungan Sebumbung yang terletak di Dukuh Grobogan, Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, kini menampakkan wajah barunya. pada Rabu, (21/5/2025).

Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-124 oleh Kodim 0719 / Jepara, bendungan tersebut telah berhasil dinormalisasi dan pengerjaannya kini mencapai 90 persen.

Bendungan Sebumbung dulunya hanya mampu mengairi sekitar 10 hektar sawah, jauh dari kapasitas optimal yang seharusnya bisa melayani puluhan hektar lahan pertanian. Pendangkalan akibat sedimentasi, serta kerusakan saluran air menjadikan bendungan itu hanya simbol, tanpa fungsi maksimal.

Kini, setelah normalisasi dilakukan secara menyeluruh—meliputi pengerukan, pelebaran jalur air, penguatan tanggul, serta perbaikan struktur—bendungan ini diharapkan mampu mengairi hingga 40 hektar sawah, memberikan dampak langsung bagi produktivitas pertanian warga.

Komandan Kodim 0719 / Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi.S.E., , selaku Dansatgas TMMD Reguler ke-124, menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya soal pembangunan infrastruktur, tapi juga menyentuh aspek vital dalam kehidupan masyarakat desa, yakni ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.

“Air adalah sumber kehidupan. Ketika bendungan ini berfungsi optimal, maka bukan hanya sawah yang kembali subur, tetapi ekonomi warga pun ikut tumbuh. Ini bukti nyata bahwa TNI hadir tidak hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga membangun kesejahteraan,” tegasnya.

Kehadiran program TMMD dan keterlibatan aktif para prajurit TNI bersama masyarakat dalam pengerjaan bendungan menjadi cermin kuatnya semangat gotong royong yang masih hidup di pedesaan. Setiap hari, warga Dukuh Grobogan bergantian membantu pelaksanaan proyek ini. Mereka sadar, keberhasilan normalisasi bendungan adalah investasi jangka panjang untuk generasi mereka.

Salah satu petani setempat, Pak Suyatno, mengaku sangat bersyukur.

“Dulu, kalau musim kemarau, kami berebut air. Panen sering gagal. Tapi sekarang kami optimis. Dengan bendungan ini, insya Allah hasil panen bisa lebih baik dan stabil,” ungkapnya.

Bendungan Sebumbung kini bukan lagi bendungan yang tertutup lumpur dan harapan. Ia telah disulap menjadi infrastruktur hidup yang siap menghidupkan 40 hektar sawah. Tak hanya itu, kawasan di sekitarnya kini mulai tertata lebih baik, membuka potensi wisata alam dan edukasi lingkungan di masa depan.

Program TMMD Reguler ke-124 ini sekali lagi membuktikan bahwa pembangunan desa tidak hanya tentang membangun jalan atau jembatan, tapi juga mengalirkan semangat baru—seperti aliran air dari Bendungan Sebumbung—yang menyentuh akar kehidupan masyarakat.

Reporter: Rud
Editor: Dadang Kling