Merasa Kalah Pilkada Terima Resiko Jangan Datang Mengemis Ke Bupati Terpilih

Merasa Kalah Pilkada Terima Resiko Jangan Datang Mengemis Ke Bupati Terpilih

Bagikan artikel ini

KAB BURU-Kompas86id.com

Kekalahan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak hanya berdampak pada hasil politik tetapi juga memiliki konsekuensi psikologis yang mendalam bagi tim sukses yang kalah .

Dalam konteks kalah pilkada inilah menurut Syamsul Sampulawa Ketua Garda Bangsa Partai PKB Kab Buru , semua yang mengalami kekalahan dalam politik saat pilkada Kab Buru harus dapat menerima konsekwensi pilihan politiknya.

” Kekalahan yang dialami harusnya menjadi refleksi diri untuk menerima segala resiko atau dampak dari dukungan politik , jangan sudah kalah datang ke Bupati terpilih untuk bersio – sio memohon , ” ucap Samsul dengan nada yang geram.

Ia mengungkapkan , perasaan kecewa dan depresi itu merupakan hal biasa , dan itu perna juga dialami oleh dirinya.

” Kami berinvestasi besar dalam bentuk waktu tenaga dan emosi selama kampanye saat pilkada , jadi kalau anda yang kalah lalu datang mau ini , mau itu lalu sok mengatur sabar dulu , ” ungkapnya.

Menanggapi berbagai manuver politik yang dilakukan oleh beberapa elemen maupun personal lawan politik saat pilkada untuk mendapat perhatian Bupati terpilih , Samsul merasa sangat tidak etis mengingat masih banyak persoalan daerah yang harus diselesaikan oleh Bupati dan yang lebih penting berbagai aspirasi dan kepentingan Tim Sukses juga menjadi bagian yang akan di akomodir , jelasnya.

Samsul mengingatkan , bagi yang kalah sebaiknya merenung bahwa kekalahan di pilkada merupakan ujian dan menjadi batu loncatan untuk menuju ke pilkada berikutnya .

” Bukan datang lalu bermanuver jabatan , proyek , dan lain sebagainya seolah mau mengatur – ngatur , mau berlaku seakan tidak punya dosa politik saat pilkada , ” kata Samsul.

Kekalahan dalam kontestasi pilkada hal yang lumrah , maka belajarlah bersikap ikhlas , tambahnya.

Baginya kompetensi dalam Pilkada tidak lagi ideal sebagai wadah untuk bertukar gagasan dan ide , namun ini formalitas dalam distribusi kekuasaan sehingga siapa menang dong ator dan kalah tiarap , tutupnya.

Bung Forbes