DPKP Akui, Septictank Komunal Usia Puluhan Tahun Harus Diperbaiki

DPKP Akui, Septictank Komunal Usia Puluhan Tahun Harus Diperbaiki

Bagikan artikel ini
Pertemuan AKSANSI di lakukan di KPP Balumbang Cipageran Kota Cimahi

Kompas86id.com

CimahiDinas Pemukiman dan Perumahan (DPKP) Kota Cimahi meminta penerima manfaat  Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik SPALD Ipal Komunal bisa dijaga dan dipelihara dengan baik.  Hal itu disampaikan kepala Dinas DPKP Endang pada pertemuan bersama Asosiasi Sanitasi Seluruh Indonesia (AKSANSI) Kota Cimahi yang di lakukan di KPP Balumbang, Jl. Dayang Sumbi Dalam, Kelurahan Cipageran

Baca Juga : wali kota sebut tugas rtik penting dalam pengembangan teknologi komunikasi

Menurutnya, dari 152 Ipal Komunal (Septictank) yang dibangun ada beberapa Ipal  yang tidak berjalan dengan baik bahkan ada juga yang beku (Tidak Beroperasional).

Diutarakan olehnya, beberapa penyebab tidak berjalannya Septictank adalah tidak terkelola pemeliharaannya antara penerima manfaat dan pengurus. Ujar  Endang, Kamis 11 September 2025.

“ Kita berharap tidak ada lagi pencemaran Ecoli di aliran sungai Cimahi. Jadi jangan sampai limbah yang tadinya layak untuk dibuang, menjadi kendala karena kurang baiknya kepengelolaan Septictank” terangnya.

Pihaknya segera akan mengevaluasi, seperti yang dilaporkan oleh teman-teman Aksansi dengan kajian yang diakui olehnya, bila keberadaan Ipal Komunal di Kota Cimahi usianya sudah puluhan tahun, sehingga diperlukan perbaikan Ipal Komunalnya.

“ Inshaallah dengan anggaran besar kita akan lakukan penganggaran untuk diperbaiki” Ucapnya.

Untuk tahun ini, DPKP membuat 10 Septictank Individual di 10 Kelurahan, dimana perkelurahan akan mendapat 25 sampai 35 unit Septictank Komunal Individual. Dan akan membangun 6 lokasi unit Septictank komunal di 6 Kelurahan di Kota Cimahi.

Dirinya meminta kepada Aksansi untuk gencar bersosialiasi ke masyarakat, terkait pemahaman fungsi dari Septictank, yakni bagaimana mengelola pemeliharaan hingga teknis yang diberikan untuk penerima manfaat.

Lebih jauh Endang menginginkan “Roadshow” ke masing-masing KPP, sekaligus silahturahmi kepada penerima manfaat agar terpantau kondisi Septictank. Karena masing-masing wilayah memiliki kendala yang berbeda.

Endang juga meminta masukan kepada 152 pengurus KSM dan KPP, agar upaya yang dilakukan pihaknya dapat berjalan dengan baik.

Pada pertemuan tersebut dilakukan penyerahan susunan kepengurusan Aksansi Kota Cimahi, yang akan membantu memecahkan berbagai permasalahan seputar Septictank sekaligus memberikan pengetahuan tentang cara memelihara Septictank yang benar, serta meningkatkan kesadaran dan pengetahuan warga tentang pentingnya memelihara Septictank.

Kepala Dinas DPKP Kota Cimahi Endang (Kedua dari Kanan) Turut hadir di pertemuan AKSANSI Kota Cimahi

Dengan melakukan perawatan tepat dan jasa profesional, tentunya penerima manfaat dapat terhindari dari masalah yang lebih besar dan akan terjaga kesehatannya.

Dari data yang diperoleh pemerintah provinsi Jawa Barat, pemerintah Kota Cimahi tercatat memiliki pencemaran kandungan air sungai “buruk” di wilayah Jabar. Oleh karena itu DPKP meminta  masyarakat penerima manfaat ipal komunal untuk dapat  menjaga sungai agar tidak tercermar Limbah Ecoli. Dan keberadaan Septictank, dipastikan  akan menjadi solusi untuk mengurangi limbah Ecoli. Tutup. Endang. (One)