Septictank Komunal Tidak Berfungsi Imbas Pekerjaan Coran Jalan    

Septictank Komunal Tidak Berfungsi Imbas Pekerjaan Coran Jalan   

Bagikan artikel ini
Wawa Salah satu pengelola Septictank meninjau saluran yang kini tidak berfungsi. Photo:(One)

Kompas86id.com

Cimahi| limbah domestik merupakan poin penting bagi pemerintah Kota Cimahi untuk segera ditangani, mengingat sungai yang ada di wilayah Kota Cimahi memiliki predikat pencermaran terburuk di tingkat provinsi Jawa Barat.

Dampak Lingkungan yang tidak terkelola dengan baik akan membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. Dan keberadaan limbah domestik tidak efektif dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan gangguan kesehatan lainnya.

Baca Juga: delegasi negara canada akan lakukan kerjasama bidang gizi dan kesehatan di kota cimahi

Pemerintah Kota melalui program Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) berbasis masyarakat terus di upayakan keberadaannya. Mengingat banyak rumah tangga di Kota Cimahi yang masih membuang limbah domestik langsung ke sungai atau saluran drainase tanpa pengolahan yang memadai yang dikhawatirkan akan merusak ekosistem sungai Kota Cimahi.

SPALD adalah proyek yang dirancang untuk mengelola air limbah rumah tangga secara efisien dan ramah lingkungan, dengan tujuan utama meningkatkan kualitas air dan melindungi kesehatan masyarakat.

Program pembangunan SPALD sudah dilakukan sejak lama, namun ada sebagian SPALD (Ipal Komunal) untuk segera mendapat perbaikan sekaligus evaluasi kepengeloaan yang baik untuk kelompok penerima manfaat, mengingat ada beberapa SPALD (Septictank) yang tidak berfungsi yang pada akhirnya warga kembali membuang limbah domestiknya ke selokan.

Hal tersebut dirasakan oleh warga RW 05 dan RW 21 Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara tepatnya di RT.01/05

“Pembangunan SPALD di RT 01/RW 05 Kelurahan Cibabat dilakukan pada 2014 lalu dan bisa menampung 50 Kepala Keluarga, namun pada 2019 lalu dilakukan pengecoran jalan oleh Dinas PU, sehingga SPALD di wilayah kami menjadi tidak berfungsi, pada saat pengecoran jalan, saya tidak ada ditempat jadi tidak tahu,  ” terang Wawa, Warga Jalan Sentral RW 05 Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara, Senin, 6 Oktober 2025.

Menurut Wawa, warga setempat meminta agar SPALD yang sudah dibangun tersebut bisa berfungsi kembali agar warga tidak membuang limbah domestiknya ke selokan. Atau pemerintah mencari solusi lain untuk mengganti SPALD yang tidak berfungsi ini.

“Kami menginginkan agar SPALD ini kembali berfungsi seperti sediakala, kondisi ini sudah kami laporkan namun belum ada tindaklanjutnya, “ katanya.

Sementara Ketua RT 01 RW 05 Kelurahan Cibabat Endang Rohana membenarkan di RW 05 dan RW 21 yang lokasinya berdekatan ada pembangunan 6 titik SPALD, namun dari 6 unit SPALD yang terbangun hanya berfungsi 4 saja, sisanya 2 unit lagi tidak berfungsi.

“Wilayah kami berbatasan dengan RW 21. Di dua RW tersebut ada 6 titik SPALD dibangun tapi saat ini ada 2 titik yang tidak berfungsi yang 4 unit lagi masih berfungsi dengan baik,” sebutnya.

Ipal Kumunal

Dia menjelaskan, pembangunan 3 SPALD diwilayahnya saat itu  menghabiskan anggaran sekitar Rp360 juta , tetapi terjadi pembengkakan karena ada penambahan Saluran Rumah yang mengingkan pemanfaaatan SPALD tersebut.

“Pembangunan 3 SPALD di RW 05 menghabiskan anggaran Rp360 juta,  anggaran ada penambahan,  karena Saluran Rumah yang dilayani melebihi yang ditargetkan,” jelasnya (Ebra)***