Tasikmalaya Jabar-Kompas86id.com
Tasikmalaya, 12 Oktober 2025
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMA Negeri 11 Kota Tasikmalaya yang berlokasi di Kecamatan Bungursari, hingga kini masih menjadi perhatian dan dalam pengawasan aktif Aliansi Bungursari Kota Tasikmalaya.
Sebagai bentuk tanggung jawab moral serta partisipasi sosial masyarakat, Aliansi Bungursari telah mengirimkan undangan resmi pembahasan tindak lanjut penawaran kerja sama kepada Ketua Panitia USB SMA Negeri 11 Kota Tasikmalaya. Pertemuan tersebut dijadwalkan pada Sabtu, 11 Oktober 2025, pukul 13.00 WIB s.d. selesai, bertempat di Aula Kantor Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.
Adapun pokok bahasan dalam undangan tersebut ialah penawaran kerja sama terkait pemanfaatan tenaga kerja dan material lokal, guna memastikan keterlibatan masyarakat sekitar dalam proyek pembangunan sekolah tersebut.
Perwakilan Aliansi Bungursari, Ajang Firman, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk penyampaian aspirasi yang beretika dan konstruktif.
> “Rekan-rekan dari Aliansi Bungursari menyampaikan aspirasi secara benar dan terbuka. Kami ingin mengklarifikasi isu-isu yang berkembang di masyarakat, serta mempresentasikan konsep kerja sama yang telah kami susun secara tertulis dalam bentuk dokumen resmi,” ujar Ajang Firman.
Namun demikian, dalam pertemuan tersebut pihak panitia pelaksana proyek tidak hadir. Sebagai gantinya, hadir perwakilan dari Ormas Sajalur, yaitu Andy, yang menyampaikan bahwa kehadirannya semata-mata untuk mengetahui perkembangan terbaru terkait proyek tersebut.
Saat dikonfirmasi oleh Ajang Firman mengenai sumber informasi undangan rapat, Andy menyebutkan bahwa ia mendapat informasi dari Nanang Nurjamil.
Ajang Firman menegaskan,
> “Aliansi Bungursari tidak bermaksud menghambat jalannya pembangunan SMA Negeri 11 Tasikmalaya. Namun sebagai masyarakat penerima manfaat, kami berkepentingan agar proyek ini berjalan transparan, akuntabel, serta bebas dari praktik penyimpangan, monopoli, maupun kepentingan kelompok tertentu.”
Aliansi Bungursari menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal dalam setiap proyek pembangunan di wilayahnya. Mereka berharap, tenaga kerja dan penyedia material dari masyarakat Bungursari dapat menjadi bagian aktif dari pelaksanaan proyek tersebut, bukan sekadar penonton di wilayahnya sendiri.
> “Jangan sampai masyarakat Bungursari hanya menjadi pekerja kasar, sementara pengendali proyek dan penyedia materialnya didominasi oleh pihak luar atau satu kelompok keluarga tertentu. Kami ingin keadilan dan pemerataan manfaat bagi seluruh warga Bungursari,” tutup Ajang Firman.