Paluta -Kompas86id.com
Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Padang Lawas Utara (PC PMII Paluta) Hoirul Umam merasa geram dan mengutuk keras atas pemberitaan yang ditayangkan oleh salah satu Media yaitu Trans7 ketika sebuah jaringan besar seperti Trans Corp melalui salah satu kanalnya menayangkan konten melecehkan nilai, martabat ulama, kiyai dan para pengajar (Ustad/Ustadzah) dan Pesantren itu bukan sekedar “Kesalahan Teknis” itu adalah cermin dari krisis tanggung jawab moral dalam industri penyiaran.
Menurut Umam, Pesantren merupakan ruang Sakral yang melahirkan pemimpin-pemimpin dan penjaga moral bangsa, selain demikian pesantren telah menorehkan catatan sejarah dalam kemerdekaan Indonesia tidak sepatutnya Pesantren dijadikan sebagai bahan tertawaan, olok-olokan hanya untuk menaikkan Rating pemberitaan. Ini bukan hanya pelecehan, tapi bentuk dekadensi intelektual media arus utama.
Pesantren mencetak generasi unggul yang melahirkan generasi yang Qur’ani untuk Bangsa ini, adab serta sopan santun yang ditanamkan bukan digolongkan untuk perbudakan namun pesantren mengajarkan Akhlakul Kharimah dalam memuliakan gurunya, menghormati para kiyainya.
“Kami PC PMII Paluta mengecam dan mengutuk keras dan menuntut Trans7 bukan hanya sekedar meminta maaf. Tapi harus sadar dan melakukan pertaubatan publik. Jika tidak, boikot bukan hanya sekedar ancaman, melainkan Konsekuensi. Pesantren bukan bahan olok-olokan Trans7 untuk dijadikan menaikan ranting dan memperoleh eksitensi dalam pemberitaan, kiyai dan guru-guru serta santri bukan bahan komedian dan tempat hiburan yang tidak bermoral untuk digunjing dan dijatuhkan marwahnya”. “Ujar Hoirul Umam Ketua Umum PC PMII Paluta”-(MALIK)