JEPARA, kompas86id.com – Anggota Koramil 01/Jepara, Kodim 0719/Jepara, Sertu Suminto dan Serda Rindarto, melaksanakan kegiatan monitoring dan pengamanan dalam aksi damai yang digelar oleh ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Jepara. Aksi tersebut berlangsung di depan Gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jepara sebagai bentuk protes terhadap salah satu program siaran milik stasiun televisi nasional Trans7 yang dinilai telah melecehkan nilai-nilai kesantrian dan pesantren. Rabu, (15/10/2025).
Aksi yang berlangsung sejak pukul 15.30 WIB hingga sore hari ini berjalan dengan aman, tertib, dan damai.
Para peserta aksi membawa spanduk dan poster berisi tuntutan boikot terhadap Trans7 serta seruan agar media nasional lebih bijak dan menghormati nilai-nilai Islam dan pesantren.
Mereka juga menyampaikan orasi-orasi bernada kritik konstruktif terhadap konten siaran yang dianggap meresahkan masyarakat santri.
Turut hadir dan memberikan dukungan moril dalam kegiatan tersebut sejumlah tokoh penting dan ulama berpengaruh di wilayah Jepara, di antaranya Wakil Bupati Jepara Bapak Muhammad Ibnu Hajar, SM; Rais Syuriah PCNU Kabupaten Jepara KH. Khayatun Abdullah Hadziq, AH; Sekretaris PCNU Jepara Bapak Ahmad Sahil, S.Pd.I; Katib Suriyah PCNU Jepara Bapak M. Nasrullah Huda; Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara Bapak Akhsan Muhyiddin, SE, MM; Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Jepara Bapak Rosif Arwani; Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) Jepara KH. Nurkholis; Ketua Alumni Pondok Pesantren Ploso Kediri KH. Saifur Rizal Aqib; serta perwakilan Alumni Ponpes Sarang Bapak Anis.
Dalam keterangannya, Sertu Suminto menyampaikan bahwa keterlibatan TNI, khususnya Koramil 01/Jepara, dalam kegiatan ini adalah sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Kami hadir untuk memastikan aksi berlangsung damai dan tidak mengganggu ketertiban umum. Santri adalah bagian dari masyarakat yang patut dihargai pendapat dan aspirasinya. Selama disampaikan dengan cara yang tertib, tentu kami akan kawal,” ujarnya.
Senada dengan itu, Serda Rindarto menambahkan bahwa kehadiran aparat TNI di lapangan juga merupakan bentuk sinergi antara unsur Forkopimda dan tokoh agama dalam menjaga stabilitas wilayah.
Ia juga mengapresiasi kedewasaan para santri dalam menyampaikan aspirasi dengan cara yang santun dan damai.
Wakil Bupati Jepara dalam sambutannya menyatakan dukungan moril terhadap aksi damai yang dilakukan oleh para santri.
Ia menekankan pentingnya media nasional untuk lebih berhati-hati dalam menyajikan konten, terutama yang menyangkut simbol-simbol agama, pesantren, dan ulama.
“Media harus menjadi mitra strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan justru memicu kegaduhan atau menyakiti hati umat,” ujarnya di hadapan peserta aksi.
KH. Khayatun Abdullah Hadziq, selaku Rais Syuriah PCNU Jepara, juga menyampaikan pesan moral agar para santri tetap menjaga akhlakul karimah dalam perjuangan, serta tidak terpancing dengan provokasi atau tindakan anarkis.
Ia menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk cinta santri terhadap pesantren dan kiai, serta sebagai pengingat bagi media agar tidak gegabah dalam menyajikan hiburan yang merusak nilai-nilai luhur.
Aksi damai ini ditutup dengan pembacaan doa bersama dan pernyataan sikap yang dibacakan oleh perwakilan santri, yang isinya menuntut permintaan maaf terbuka dari pihak Trans7 serta komitmen untuk tidak mengulangi tindakan yang dianggap mencederai dunia pesantren.
Para peserta kemudian membubarkan diri dengan tertib tanpa mengganggu arus lalu lintas maupun aktivitas masyarakat sekitar.
Kegiatan berlangsung dalam suasana kondusif berkat sinergi yang baik antara panitia, tokoh masyarakat, serta aparat keamanan dari TNI-Polri.
Koramil 01/Jepara memastikan akan terus hadir dalam setiap kegiatan masyarakat demi menjaga stabilitas dan keamanan wilayah Kabupaten Jepara.
Reporter: Rud
Editor: Dadang Kling
