Kampung Pajak – Kompas86id.com
Program subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digulirkan pemerintah bertujuan untuk meringankan beban masyarakat kurang mampu. Namun, kenyataannya tidak semua pihak yang seharusnya menerima manfaat tersebut benar-benar merasakannya.
Salah satu indikasi penyalahgunaan BBM bersubsidi ditemukan di sebuah panglong yang berlokasi di Jalan Parsulukan, wilayah hukum Polsek Na IX-X Aek Natas, Kampung Pajak, Kabupaten Labuhanbatu Utara. Di lokasi tersebut, terlihat sejumlah drum dan jeriken yang diduga berisi solar bersubsidi. BBM tersebut diketahui milik seseorang berinisial T, yang merupakan pemilik panglong.
Fenomena antrean panjang truk di SPBU sekitar, yang kerap berlangsung hingga 3–4 jam, menjadi pemandangan yang lazim. Para sopir terpaksa menunggu lama demi mendapatkan BBM, dan hal ini kerap menimbulkan kemacetan di jalan raya. Dugaan kuat muncul bahwa kelangkaan BBM di SPBU disebabkan oleh ulah mafia BBM yang menyedot pasokan untuk kepentingan pribadi.
Pertanyaan pun mengemuka: jika BBM bersubsidi seharusnya tersedia di SPBU, mengapa justru ditemukan di panglong milik T?
Masyarakat berharap Aparat Penegak Hukum (APH) segera bertindak tegas dan tidak memberikan ruang bagi praktik mafia BBM yang hanya mementingkan keuntungan pribadi tanpa memikirkan dampak terhadap masyarakat luas yang sangat membutuhkan.
*(Rahmat Siregar)*
—
Kalau kamu ingin versi yang lebih formal atau investigatif, aku bisa bantu sesuaikan lagi. Mau coba?
