Perkuat Koordinasi dan Respons Cepat, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Gelar Apel Siaga Bencana

Perkuat Koordinasi dan Respons Cepat, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Gelar Apel Siaga Bencana

Bagikan artikel ini

TANJUNG PERAK, Kompas86id.com  – Polres Pelabuhan Tanjung Perak menggelar Apel Siaga Tanggap Darurat Bencana di halaman Mako Polres, pada Rabu, (5/11/2025). Apel ini dilaksanakan sebagai langkah strategis untuk memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem dan bencana alam di wilayah hukumnya.

Apel siaga yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Kompol Anindita, ini dihadiri oleh para Pejabat Utama (PJU) Polres, seluruh personel, serta perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya.

Dalam amanatnya, Kompol Anindita menyatakan bahwa apel tersebut merupakan momentum krusial untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga keselamatan jiwa dan harta benda masyarakat. Ia menyoroti kondisi Jawa Timur sebagai wilayah dengan risiko bencana yang tinggi.

“Jawa Timur adalah wilayah dengan risiko bencana tinggi, ditandai oleh kompleksitas geografis dan lebih dari 300 kejadian bencana yang tercatat tahun ini, mulai dari banjir, longsor, hingga kebakaran hutan,” ujar Kompol Anindita.

Wakapolres menegaskan bahwa ancaman yang dinamis ini menuntut kesiapan deteksi dini, patroli terpadu, dan kecepatan penanganan dari semua instansi terkait.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kompol Anindita menekankan tujuh arahan strategis yang harus segera diimplementasikan oleh jajarannya.

Arahan tersebut mencakup penguatan koordinasi lintas sektoral dengan BPBD, Basarnas, dan Dinas Sosial untuk memastikan respons yang cepat dan terpusat. Ia juga menginstruksikan penyiapan personel dan sarana prasarana tanggap darurat, terutama di 16 kabupaten/kota yang dianggap rawan.

“Fokus utama kita adalah perlindungan masyarakat. Oleh karena itu, percepat evakuasi dan bantuan kemanusiaan, dengan mengutamakan kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas,” tegasnya.

Selain itu, Wakapolres juga memerintahkan peningkatan kemampuan deteksi dini menggunakan data BMKG, penegakan hukum tegas terhadap pelaku perusakan lingkungan, dan kewajiban menggelar latihan gabungan (simulasi) dalam 30 hari ke depan.

“Bencana adalah ujian kemanusiaan dan tanggung jawab kita sebagai pelindung masyarakat. Saya minta seluruh personel untuk bertindak cepat, tepat, dan terukur,” jelasnya.

Kegiatan apel diakhiri dengan pemeriksaan kesiapan pasukan dan pengecekan perlengkapan SAR (Search and Rescue) oleh Wakapolres beserta jajaran PJU. (Dyh)