Kehidupan 1.320 jiwa dipertaruhkan di Depan Gedung DPRD Jepara

Bagikan artikel ini

Jepara Jateng-kompss86.id

Para petambak udang dan pekerja yang tergabung dalam Karimunjawa Bersatu melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Jepara diiringi dengan guyuran hujan. Kamis (4/5/2023).

Mereka menyampaikan beberapa tuntutan yang intinya meminta agar tambak udang di Karimunjawa tidak ditutup

 

Salah satu petani tambak yang ikut aksi damai Sutresno mengaku sebagai putra daerah telah melakukan budidaya udang air payau sejak lama.

 

Bahkan, ia mengklaim jika usaha tambak udang lebih dahulu dibandingkan pekembangan pariwisata setempat.

Usaha tambak udang oleh masyarakat telah ada sejak tahun 1980 an.

”Meskipun pariwisata berkembang, banyak masyarakat yang tidak bisa menikmatinya. Hanya sebagai penonton saja, karena tidak ada modal.

Namun budidaya tambak udang ini telah menghidupi banyak warga Karimunjawa,” tuturnya. Karena untuk bekerja di tambak tidak memerlukan ijasah, sehingga tidak sekolahpun dapat bekerja di budidaya udang.

 

Ia tidak menampik jika ada pihak-pihak yang menginginkan tambak udang ditutup dengan alasan kerusakan lingkungan.

 

Namun, ia juga mengingatkan karena 33 titik tambak udang ini telah menghidupi 330 keluarga atau sekitar 1.320 jiwa.

”Ada 1.320 jiwa yang hidupnya bergantung pada tambak udang. Ini juga harus dipertimbangkan,” tegasnya.

 

Atas pertimbangan itu, ia meminta agar tambak udang tidak ditutup.

Ia juga meminta Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang akan disahkan, tetap memberikan ruang pada usaha tambak udang di Karimunjawa.

Terkait dampak yang ditimbulkan, ia meminta agar dicarikan solusi.

”Kami juga siap membangun intalasi pengolahan air limbah (Ipal) sesuai prosedur,” pungkasnya.

(Rud)