JEPARA, mediakompas86.com – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan mengatasi permasalahan banjir yang terus mengancam hasil panen petani, Komandan Kodim 0719 / Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi, S.E., menggelar diskusi dengan enam kepala desa di Balai Desa Batukali. pada Kamis, (13/02/2025).
Diskusi ini dihadiri oleh Kepala Desa Batukali, Krasak, Gerdu, Kaliombo, Bandungrejo, dan Ujungpandan. Selain itu, turut hadir Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), distributor pupuk, Camat, serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Dalam diskusi ini, para kepala desa mengungkapkan bahwa sawah di wilayah mereka kerap terendam banjir, yang menyebabkan petani mengalami gagal panen berulang kali.
Salah satu penyebab utama yang dikeluhkan adalah pintu air di Sungai AWD 2 yang banyak mengalami kebocoran serta belum dilakukan normalisasi, sehingga aliran air tidak dapat dikendalikan dengan baik.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Setiap musim hujan, sawah selalu terendam, membuat tanaman padi mati dan petani merugi. Ini adalah masalah yang sudah berlangsung lama dan harus segera dicarikan solusinya,” ujar salah satu kepala desa dalam pertemuan tersebut.
Keluhan juga datang dari kelompok tani yang menyebutkan bahwa banjir menyebabkan tanah menjadi tidak subur dan mempersulit proses tanam. Mereka berharap ada langkah nyata dari pihak terkait untuk menangani permasalahan ini, termasuk perbaikan infrastruktur pengairan dan normalisasi sungai.
Menanggapi keluhan tersebut, Dandim 0719 / Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi, S.E., menegaskan bahwa penyelesaian permasalahan ini memerlukan kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah daerah, instansi terkait, maupun masyarakat.
“Kita tidak bisa membiarkan kondisi ini berlarut-larut. Kita perlu bergerak bersama untuk mencari solusi terbaik, terutama dalam perbaikan pintu air dan normalisasi sungai agar banjir tidak terus menerus merugikan petani,” tegas Dandim.
Sebagai tindak lanjut dari diskusi ini, Kodim 0719 / Jepara akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mempercepat perbaikan pintu air serta mendorong program normalisasi sungai. Selain itu, mereka juga akan mencari alternatif solusi bagi petani agar tetap bisa bercocok tanam meskipun menghadapi kondisi yang sulit.
Diskusi ini menjadi langkah awal yang penting dalam menangani permasalahan banjir dan mendukung upaya swasembada pangan di enam desa terdampak. Dengan adanya kerja sama antara pemerintah, TNI, dan masyarakat, diharapkan solusi yang dirancang dapat segera direalisasikan demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di Kabupaten Jepara.
Reporter: Rud
Editor: Dadang Kling