Tasikmalaya-Mediakompas86.com
Komunitas Ruang Berpikir Nusantara hari ini mengadakan Simposium, Pertemuan itu menghadirkan Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan. Danramil Kecamatan Tawang, Inf Abdul Saleh, Perwakilan dari POLRES Kota Tasikmalaya. Ade Hendar Perwakilan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Mahasiswa, aktivis perempuan, pengamat sosial politik,, hingga
Komunitas Ruang Berpikir Nusantara (KRBN), menginisiasi diskusi dengan topik ‘Peran Pemuda Tasikmalaya untuk Memberikan Solusi dan Rekomendasi atas Permasalahan di Tasikmalaya’. Hari Senin Tanggal 10/03/2025 bertempat di GCC Kota Tasikmalaya.
Komunitas Ruang Berpikir Nusantara merupakan sebuah wadah intelektual untuk ide gagasan dan sebagai kontrol sosial pemerhati segala kebijakan.
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan menyampaikan bahwa kami Bersama Dicky Chandra menerima atau membuka seluas-luasnya masukkan dan kritik dari Mahasiswa yang saat ini banyak elemen mahasiswa hadir seperti UPI, STAINU, dan yang lainnya. Bagaimana kedepannya kota Tasikmalaya membuka ruang ide dari Mahasiswa bagaimana kedepannya kota Tasikmalaya dengan visi misi kota Tasikmalaya sebagai kota industri Perdagangan, dan Religius.
Terkait Mahasiswa Kritis agar tetap Kondusif, “maka kita harus membuka ruang untuk diskusi antar pemerintah dan anak muda, Mahasiswa, agar pemikiran-pemikiran yang intelektual bisa tertampung dengan baik dan menjadi bahan utama untuk menjalankan dalam pemerintahan.
“Sesuai dengan visi sebagai kota industri jasa perdagangan, religius, maju dan berkelanjutan. 60 persen demografi Kota Tasikmalaya ada di anak muda. Dari berbagai kalangan, latar belakang. Itu yang harus jadi rumusan. Kolaborasi pentahelix. Kami berkomitmen untuk jadi pemerintah yang anti kritik,” ujar Viman.
Khairul Fadli, sebagai ketua pelaksana menyampaikan, simposium itu dibuka untuk menyambut pemerintah baru Kota Tasikmalaya.
“Fokus permasalahan yang dibahas itu antara Kamtibmas, juga tata ruang, juga terhadap lingkungan, khususnya TPA Ciangir yang akan diangkat oleh temen-temen. Hasilnya dari pakar dan para aktivis itu nanti akan kami kaji dan dalam waktu akan disiapkan agar bisa diserahkan ke Walikota,” terangnya.
Sayangnya, ia tak mendengarkan diskusi itu sampai selesai, Viman hanya berpesan membangun Kota Tasikmalaya sudah pasti membutuhkan anak muda.
Sebagai gantinya, ia turut menyanyikan lagu perjuangan ‘Mars Mahasiswa’ bersama aktivis-aktivis itu. Bahkan Viman turut berteriak slogan-slogan yang biasa dilontarkan massa aksi demonstrasi.
Sementara itu, Ketua DPP KRBN Rendi Rizki Sutisna Menegaskan bahwa buah hasil dari simposium ini akan menjadi dokumen atau resume rekomendasi yang diserahkan kepada Pemerintah Kota Tasikmalaya. Rekomendasi tersebut diharapkan dapat membantu dalam mengatasi berbagai persoalan isu yang ada di kota Tasikmalaya.
“Kami berharap hasil diskusi ini dapat menjadi pegangan komitmen bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan yang lebih tepat. Kami berupaya mengakomodasi berbagai perspektif dari para aktivis dan akademisi untuk merumuskan solusi konkret terhadap berbagai permasalahan di Tasikmalaya,” kata Rendi.
Dalam sesi diskusi ini sejumlah isu strategis diangkat. Antara lain peningkatan kualitas pendidikan di daerah, upaya pemberdayaan perempuan dan anak, pengelolaan lingkungan yang lebih berkelanjutan, serta perencanaan tata ruang kota yang lebih efisien dan ramah terhadap masyarakat.
Mumuh Kostaman, Ketua Bina Karya Negeri menambahkan kepada Viman Alfarizi Ramadhan kami terkait persoalan sampah sudah digambarkan dalam bentuk pemutaran Film Senyum Sabyan yang mana sesudah lebaran tayang pada tanggal 18-19 Maret 2025. Di GOR Sukapura Dadaha, Agar menjadi sebuah landasan dan Solusi terkait sampah. Sekaligus meminta rekomendasi terkait pemutaran Film Senyum Sabyan Di GCC. Untuk ditonton oleh para Kepala Sekolah SMP dan SD, dan para kepala dinas Pemerintahan Kota Tasikmalaya dengan tiket masuk gratis, Pungkas Mumuh Kostaman.