Adhitya Yudhistira Tekankan Norma dan Nilai Keagamaa Menjadi Syarat Mutlak Pendidikan Sejak Dini

Adhitya Yudhistira Tekankan Norma dan Nilai Keagamaa Menjadi Syarat Mutlak Pendidikan Sejak Dini

Bagikan artikel ini
Wakil Walikota Cimahi Adhitiya Yudhistira saat menyerahkan Bantuan kepada pengurus mesjid

Mediakompas86.com

Cimahi – Safari ramadhan yang di gelar pemerintah Kota Cimahi melalui program Tarling (Taraweh Keliling) menjadi momen Silahturahmi pimpinan bersama masyarakat.

Melalui program Tarling, pemerintah dapat langsung menyampaikan beberapa program kepada masyarakat, agar dapat diketahui
sekaligus meminta untuk mendukungnya, apa yang sedang dikerjakan bersama Walikota.

Baca Juga : adhitya yudhistira akan kaji roadmap batas wilayah bersama walikota cimahi

Dihadapan para jamaah masjid Bustanul Irfan, Wakil Walikota Cimahi Adhitya Yudhistira mengatakan Kota Cimahi yang sudah 24 tahun harus ada perubahan untuk maju. Maka dengan Cimahi “MANTAP” ( Maju, Agamis, Nyaman, Teladan, Aman dan Produktif) Kota Cimahi akan menjadi “baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur”.

Adhit mengungkapkan, semua sepakat, Kota Cimahi harus menjadi kota yang maju, dan untuk maju tersebut tentu akan mendapati perjalanan yang tidak mudah, Terangnya.

” Menuju Cimahi maju yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur diperlukan konseptual keagamaan sebagai pondasi penerus bangsa, maka kita harus mendorongnya dengan jalan yang benar” tutur Adhit, Kamis (13/3/2025)

Menurutnya, untuk menuju Cimahi yang maju, tidak semudah membalikan telapak tangan. Jadi kita harus memiliki kerangka konseptual yang jelas untuk membawa generasi Kota Cimahi.

Faktor utama adalah menanamkan diri kita sebagai generasi penerus untuk tetap berpegang pada nilai-nilai keagamaan, ini penting ditanamkan.

Adhit menyampaikan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi perilaku anak. Ia menyebut jika dirinya saat ini sedang mengekpos perilaku “Warung Bunda” yang tengah penomenal di Cimahi.

Warung Bunda adalah warung yang berdiri didekat sekolah, dan buka pada saat jam sekolah, dengan difasilitas wifi untuk digunakan siswa membolos karena dipergunakan untuk bermain game dengan menyediakan barang-barang yang tidak boleh dikonsumsi anak di bawah umur.

” Pemkot geram dengan kehadiran warung bunda yang berdiri di lingkungan SD dan SMP, sebab hal ini akan mempengaruhi degradasi moral dan keagamaan” tandaa Adhit. Di Masjid Bustanul Irfan Rw. 06 Cibogo Leuwigajah. Tanda Adhit.

Ia mengungkapkan, bila kehadiran warung Bunda dapat mengalahkan seorang guru yang nyata-nyata lebih nurut ke warung bunda dibanding sekolah.

Adhit mengaku saat ini pihaknya sedang membentuk tim gabungan untuk memberantas warung Bunda. Dan meminta pihak guru mengaji dimesjid untuk menanamkan nilai agamis kepada anak.

Baca Juga : peringati hpsn menteri ligkungan hidup tanam pohon di cireundeu

Selain itu, dirinya mendorong keberadaan masjid untuk diberikan ilmu mengaji Qur’an. Dan harus mendapatkan sertipikat Diniyah yang syaratnya dijadikan untuk masuk ke jenjang SD (Sekolah Dasar).

Adhit meminta dukungan dari masyarakat  Cimahi, bahwa program-programnya tidak akan selesai 5 tahun kepemimpinannya bersama Walikota. Diakhir acara kegiatan Tarling. Secara simbolis Adhit memberikan bantua dari Baznas Rp10 Juta untuk kemakurak masjid, serta bantuan dari Bank BJB. (One)