Asep Agustian: RSUD Karawang terlalu naif dan terlalu bermain kata-kata Sehingga Tidak Terserapnya 113 Milyar
KARAWANG,- JAWA BARAT
mediakompas86.com | Praktisi hukum dan sekaligus pengamat politik asal Kabupaten Karawang Asep Agustian S.H, M.H mempertanyakan apa yang menjadi alasan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang tidak menggunakan anggaran yang sudah disediakan sebesar Rp 113.020.177.055 untuk biaya pengembangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Karawang.
Saat diwawancara Asep Agustian yang biasa disapa kang Akun mengatakan bahwa terlalu naif dan bermain kata-kata, sementara pemerintah daerah kabupaten karawang telah menyiapkan anggaran sebesar 113 milyar untuk pengembangan BLUD RSUD Karawang namun tidak digunakan sesuai dengan kebutuhan yang dianggarkan
“RSUD terlalu naif dan terlalu bermain kata-kata, terlalu banyak kekhawatiran sementara pemerintah daerah telah menyiapkan anggaran sebesar 113 milyar dari BLUD, terus kenapa tidak dipakai kenapa tidak diserap! Apa mengandalkan dari provisi! Nah sekarang dari provinsi dapat atau tidak?! Lalu untuk apa lagi dari provinsi,” kata Askun di ruangan kerjanya kantor Hukum Asep Agustian S.H, M.H di kawasan perkantoran Galuh Mas karawang, Rabu (28/12/2022).
“Nah kepentingannya sekarang apapun yang menjadi persoalan sudah diberikan uang oleh kabupaten kenapa tidak dipergunakan, kan hebat ini mengandalkan dari provinsi. Pertanyaannya dari provinsi untuk apa?! Katanya RSUD ini sudah hebat, katanya RSUD ini sudah mewah paling lengkap, lah ini dikasih kok enggak diserap Terus apa yang mau dibanggakannya,” ungkapnya.
Bukan hanya mengkritisi soal tidak terserapnya anggaran 113 milyar di tahun 2022 untuk kebutuhan pengembangan BLUD, Askun pun mempertanyakan sampai kapan direktur RSUD Kabupaten Karawang dijabat oleh Plt
“Terus direkturnya Plt apakah selamanya mau jadi Plt, kapan mau definitif! Kalaupun itu mau dijadikan Plt terus-terusan entar perpanjang lagi Plt perpanjang lagi. Ini ada apasih kabupaten karawang ini semuanya serba Plt, terus setelah ada Plt ada uang ditolak atau tidak terserap maunya apa,” jelasnya.
Menurut Askun semestinya RSUD dapat menyerap anggaran yang sudah direncanakan dan sudah dianggarkan untuk kebutuhan RSUD tapi kenapa tidak terserap “Kalaupun memang ada ya gunakan dulu kepentingannya untuk mau seperti apa, Ini besarloh 113 milyar ini bukan uang sedikit sehingga jadi Silpa. Uang ini secara otomatis seharusnya bisa dapat digunakan kepada kegiatan yang lain, jadi membuat kegiatan yang lain menjadi terhambat,” tuturnya
“Buat apa ini dianggarkan lalu penganggarannya malu. Lalu ini Plt hebat amat apakah takut atau ada tanda kutip disini yang notabenenya berharap besar wal hasil pusat kagak ada provinsi kagak ada sehingga jadi Silpa. Nah yang duduk disitukan plt itu apa seumur hidup Plt terus tidak diganti-ganti kaga didefinitifkan,” pungkasnya.
Red