Brebes Jateng-mediakompas86.com
Program bantuan pompanisasi dari Propinsi yang usulannya untuk meningkatkan produksi pertanian,nsmun dikeluhkan oleh banyak masyakat tani ,didesa Klampis kecamatan Jatibarang Brebes,karena dianggap tidak bermanfaat .
Hal ini dikarenakan program pompanisasi itu tidak membantu dalam pengairan lahan pertanian.
Pembangunan program pompanisasi tahun 1999 didesa Klampis,yang bersumber dari dana APBN lewat BBWS Pemali Juana propinsi Jawa Tengah,sampai saat ini tidak bermanfaat bagi para petani karena sudah disalah fungsikan .
Hal ini karena pompanisasi yang awalnya untuk membatu pengairan ,lahan pertanian berubah secara pemanfaatannya.
Dari beberapa nara sumber yang berhasil digali informasinya oleh awak media mediakompas86.com merekapun mengatakan dengan pandangan yang sama, dan merasa kecewa dengan program bantuan pompanisasi yang ada didesanya .
Di tempat lain awak media mediakompas86.com juga mengkonfirmasi Beberapa nara sumber seperti ,Khosim yang merupakan ketua kelompok tani , Setia Bhakti 3 ,didesa Klampis mengatakan kepada awak media bahwa Program bantuan pompanisasi besar yang ada ,seharusnya petani disini soal air untuk lahan pertanian tidak masalah ,kalau fungsi dan pengelolaan dari program pompanisai itu jalan sesuai harapapan masyarakat tani , tapi kenyataannya tidak berfungsi ,dari dua titik pompanisasi besar ,satu sebelah barat dan satunya sebelah timur dari kediamannya , semuannya amburadul ,yang sebelah barat tidak keluar ainya dan tidak teurus , dan yang sebelah timur dialih fungsikan tidak tahu untuk apa ” Ujarnya .
Hal pendapat senada pun katakan Ketua P3A Dharma Tirta desa Klampis , Herman kepada awak media Kompas 86.ID bercerita terkait Program Pompanisasu besar didesanya , program itu bantuan penerintah propinsi jawa Tengah ,sebenarnya bagus untuk membantu nasyarakat tani disini ,kalau berfungsi , sangat bermafaat bagi petani terutama hal pengairan lahan pertanian , karena dalam satu tahun di 1999 dibangun 2 pompanisai besar , satu itu renovasi karena relokasi sumber mata airnya dan satunya bangun baru . Pada saat pekerjaan pembangunan dengan pimpinan proyek Ir H Pur Iryanto dari PT Pamitran Klampok Brebes , pada waktu itu proyek program bantuan propinsi era pemerintahan kades Romli tahun 2009 untuk titik bangunan sebelah timur TK desa , sudah salah manfaat karena harusnya untuk pengairan lahan pertanian tapi dijadikan lahan bisnis dengan PDAM .
Senentara untuk bangunan pompanisasi besar yang sebelah barat itu susulan sifatnya Renovasi bantuan propinsi BBWS Pemali Juana 2019 karena merubah lokasi sumber air , dan sesudah pemeritahan kades sekarang Tahrudin ( Bagreg julukan ).
Hernan selaku P3A desa Klampis ditunjuk sebagai pengelola , tapi hanya berjalan kurang lebih 2 tahun akhirnya mundur dari pengelolaan pompanisasi besar desa Klampis sebelah barat karena alasan Management Konflik ” Tuturnya .
Ketika ditanya sekarang ko tidak terurus dan terkesan tidak bermanfaat ia berkata bahwa pompa mesinnya tidak ada diambil orang Dinas , apa itu orang dinas pengairan apa dinas pertanian tidak tahu persis,tuturnya.
Lain lagi dengan pendapat kades desa Klampis kecamatan Jatibarang Brebes , saat di konfirmasi awak media Kompas 86.ID beliau mengatakan hal Pompanisai besar didesanya ,kalau dirinya selaku kades tidak pernah merasa ada serah terima program bantuan dari propinsi itu ,ntah MOU serah terimanya kepada siapa , saya tidak tahu dan yang mengelola siapapun ia juga tidak tahu dan kondisi sekarang ,untuk Pompanisasi besar sebelah barat pun no komen ” Jelasnya.
Kades Tahrudin pun menyinggung bahwa program bantuan pompanisasi besar dari propinsi BBWS Pemali Juana yang mungkin nilainya cukup Fantatis didesanya itu , salah fungsi pemanfaatan yang seharusnya buat pengairan lahan pertanian untuk peningkatan hasil produksi tani ,justru ironisnya dijadikan ladang bisnis dengan PDAM sejak pemerintahan sebelumnya dan sekarang bentuk kerja samanya seperti apapun dan yang mengelola siapun didesanya ,Ia tidak tahu ” Tegasnya .
( Fajar )