Baru Hitungan Bulan Selesai, Proyek Rabat Beton Jalan Jurusan Bukit Martajam -Sigama Parlimbatan Milik PU&TR Paluta Sudah Retak 

Baru Hitungan Bulan Selesai, Proyek Rabat Beton Jalan Jurusan Bukit Martajam -Sigama Parlimbatan Milik PU&TR Paluta Sudah Retak 

Bagikan artikel ini

Paluta (Sumut) mediakompas86.com

Baru hitungan bulan selesai, Proyek Rabat beton jalan jurusan Bukit Martajam -Sigama Parlimbatan Kecamatan Padang Bolak (Kec P Bolak) milik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU&TR) Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) sudah retak. Retaknya jalan Rabat tersebut diketahui ketika tim mediakompas86.com melakukan pemantauan langsung 04/10/24.

 

Menurut informasi yang didapatkan, Jalan Rabat Beton yang retak tersebut merupakan salah satu jenis pekerjaan dari Proyek pekerjaan Peningkatan jalan jurusan Bukit Martajam-Sigama Parlimbatan Kec. P. Bolak. Dengan pagu anggaran sebesar Rp.198.400.000 (Seratus Sembilan Puluh Delapan Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) sumber dana Dana Alokasi Umum (DAU).

 

Jenis pekerjaannya antara lain Timbunan pilihan dengan volume 14,55M³, Pembersihan dan pengelupasan lahan volume 366,00M³, Rabat beton volume 73,20M³. Pelaksanaannya 90 Hari Kalender. Yang melaksanakan CV Ameera Meqaila Salsabila

Konsultannya CV Tiarani Utama dan dikerjakan 27 Juni 3 (Tiga) Bulan lalu.

 

Sesuai dari pengawasan tim mediakompas86.com, pelaksanaan pekerjaan tersebut terpantau tidak sesuai dengan Spek. Pada pekerjaan Timbunan pilihan juga tidak ada dilaksanakan. Pembersihan dan pengelupasan lahannya pun juga tidak ada. Campuran dari bahan materialnya juga tampak tidak sesuai dan hanya kera kera saja.

 

Bahkan konsultan pengawasnya jarang di lokasi saat pekerjaan berlangsung, dan permasalahan tersebut sudah di sampaikan ke pihak PU setempat namun kayak dibiarkan begitu saja.

 

Menanggapi masalah tersebut Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jaringan Pendamping Kinerja Pemerintah (DPD JPKP) Dewi Sartika Siregar merasa kecewa. Dirinya menduga bahwa peroyek peningkatan jalan pu itu sudah di korupsikan oleh oknum oknum yang berkaitan tanpa memikirkan masyarakat pengguna.

“Saya menduga peroyek peningkatan jalan tersebut diduga di korupsikan oleh oknum tertentu tanpa memikirkan masyarakat pengguna”. Sebutnya curiga.

 

Kemudian kata Sartika, dari permasalahan tersebut sudah menunjukkan bahwa pemerintahan daerah sekarang dinilai memang tidak pernah serius untuk membangun Paluta yang kita cintai ini dan pantaslah jika masyarakat sudah mulai menginkan perubahan.

 

Ketua JPKP Paluta tersebut juga meminta supaya dicek dulu siapa saja pelaku kontraktor PL ke Dinas PU,

Kenapalah pekerjaannya amburadul begitu.

 

“Coba cek deh siapa siapa pelaku kontraktor PL ke dinas PU ,apa dinasnya mau terbuka?” Tegasnya.(MALIK)