Labuan Bajo,NT- Buruknya Pekerjaan proyek infrastruktur jalan dalam kota Labuan Bajo ruas jalan Wae Mata-Raba yang dikerjakan oleh PT. SMI diduga menggunakan material ilegal.
Informasi yang diperoleh media ini dari sumber terpercaya bahwa material yang digunakan pada pengerjaan proyek jalan yang menelan anggaran mencapai Rp.12 Miliar tersebut menggunakan material ilegal yang dimana material tersebut diambil dari Nangana’e yang diketahui tidak masuk dalam spesifikasi tes Laboratorium.
“Itu material mereka ambil dari Nanganae, lalu apakah pasir nanganae itu masuk dlm spesifikasi tes laboratorium atau tidak? karena setau kami itu yang masuk dalam spesifikasi tes laboratorium itu adalah pasir Wae Ara,” Kata Sumber yang identitasnya tidak mau disebutkan.
Berdasarkan penelusuran wartawan pada proyek pekerjaan tersebut Senin, (27/02/2023) pagi, bahwa proyek tersebut sudah selesai dikerjakan dan sudah masuk masa pemeliharaan, dan media ini menemukan beberapa kejanggalan di beberapa titik ditemukan adanya kerusakan parah seperti halnya drainase sudah ada yang jebol diduga kualitas pekerjaan sangat buruk.
Yos Jemali,ST selaku PPK pada pekerjaan proyek tersebut saat diwawancarai media ini Senin 27/02 di ruangan kerjanya membantah terkait adanya informasi yang mengatakan sumber material pada pengerjaan proyek tersebut di ambil dari Nanganae.
“Kami tidak kontrol sampai disitu, yang kami tahu bahwa mereka punya kuari tersendiri yang ada di Kenari, terkait informasi itu tidak benar,” Jelas Yos.
Ditanya terkait adanya kerusakan dibeberapa titik, Ia mengaku bahwa yang rusak tersebut tetap diperbaiki.
“Kemarin saya ke lokasi, yang ada rusak itu mungkin karena tersenggol alat berat waktu gilas. Tentu yang rusak-rusak itu akan diperbaiki karena sekarang sudah masuk masa pemeliharaan termasuk yang ada lumpur-lumpur akan mereka perbaiki,” Ungkapnya
Sementara Nurmala Hayati, Kepala Cabang PT.SMI Labuan Bajo saat ditemui awak media di ruangan kerjanya menjelaskan bahwa terkait dengan pertanyaan-pertanyaan dari media belum bisa dijelaskan secara detail karena dirinya saat ini baru 1 Minggu menjabat sebagai Kepala cabang PT.SMI di Labuan Bajo.
“Terkait dengan pekerjaan yang sudah terjadi itu, jadi gini ya saya ini kan masih masa transisi dan saya disini baru satu Minggu menjalankan tugas karena ada serah terima dari yang lama ke yang baru yaitu saya, sehingga berkaitan dengan pekerjaan tersebut saya belum menguasai apa yang bapak-bapak tanyakan ini, mungkin kita bisa jadwal lagi waktu kapan kita bisa ngobrol-ngobrol lagi apalagi kami saat ini lagi ada urusan, lalu diatas meja saya ada banyak hal yang perlu diselesaikan,” Ujar Nurmala
Pada kesempatan yang sama di ruangan kerja kepala Cabang PT. SMI hadir juga Jimi Ketua yang diketahui sebagai pelakasana lapangan pada pekerjaan proyek tersebut.
Kepada media Jimi menjelaskan bahwa untuk sumber material yang diinformasikan bersumber dari Nanganae itu pihaknya tidak tahu menahu dan Ia berdalil bahwa material tersebut mereka hanya menerima ditempat.
“Kalau untuk sumber materialnya banyak, kita hanya terima ditempat, tapi kita tidak tahu material itu ambil dari mana, setau kami, material diambil dari wae ara, ada juga dari Nanga nae, ada juga dari lembor karena kita inikan ada suplayer-suplayer, tetapi tidak semua suplayer kita tidak terima. Kadang kalau ada pasir yang mau direkomendasikan uji lab juga di PU
Kalau hasilnya tidak memenuhi ya, tidak dipakai,” Jelas Jimi
Ketika diihubungi terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Yos Suhandi menyampaikan bahwa dirinya lagi sibuk di Kantor Bupati.
“Saya lagi sibuk di kantor Bupati,”ujarnya singkat sembari matikan telepon.
Informasih yang dihimpun media ini diketahui paket pekerjaan proyek Wae Mata-Raba paket 1 dalam kota Labuan Bao dikerjakan oleh PT. Sentral Multi Indikom (SMI) melalui dinas PUPR Manggarai Barat Tahun Anggaran 2022 yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan Pagu sebesar 12 Milyar lebih dengan jarak 2,1 km.
Laporan: Deni