
Kota Cimahi – Kedatangan delegasi negara Pakistan ke Indonesia, khusunya Kota Cimahi Jawa Barat memberi makna positif bagi pemerintah Kota Cimahi. Hal itu dibuktikan dengan kunjungan Khalid Mehmood Shaikh selaku Chief Executive Officer SPHF asal Pakistan bersama rombongannya yang sengaja ingin secara detail mengetahui tata kelola sekaligus keberhasilan lembaga masyarakat dalam mengelola sanitasi berbasis masyarakat.
Khalid menyampaikan kekaguman terhadap keberhasilan Indonesia terhadap implementasi program Sanimas (Sanitasi Berbasis Masyarakat). Dan Kota Cimahi dianggap berhasil menerapkan teknologi ramah lingkungan dalam pengolahan air limbah, seperti penggunaan botol minum bekas sebagai media filtrasi biologis.
“ Inovasi sederhana namun efektif dinilai sangat relevan dan dapat diadaptasi untuk kondisi serupa di negara Pakistan. Selain itu, desain Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ringkas, sederhana, dan mudah dioperasikan” Ujar Khaled Mehmod.
Selain itu, Khaled mengungkapkan bila warga penerima manfaat menjadi daya tarik tersendiri, mengingat tingginya partisipasi masyarakat dalam pembangunan sekaligus pemeliharaan sarana. Sehingga mampu melakukan perawatan rutin secara mandiri, bahkan bersedia melakukan iuran bulanan untuk keberlanjutan operasional IPAL. Terang Khaled
Maka pengalaman tersebut akan menjadi referensi penting bagi pengembangan program WASH (Water, Sanitation and Hygiene) di Pakistan, dan mereka berharap dapat mereplikasi pendekatan berbasis komunitas yang telah berhasil diterapkan di Indonesia. Tutup Khaled
Nining Widiyati dari Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi mengapresiasi kunjungan delegasi negara Pakistan yang ingin secara rinci dan detail perihal Sanimas berbasis masyarakat.
“ Kunjungan ini menjadi bukti bahwa pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sanitasi tidak hanya relevan secara lokal, tetapi juga memiliki nilai strategis di tingkat global” Tutur Nining.
Kami bangga masyarakat kami mampu menunjukkan praktik baik dalam hal partisipasi, pemeliharaan, dan keberlanjutan infrastruktur sanitasi. Kami juga berharap kunjungan ini dapat menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas dalam upaya meningkatkan akses sanitasi layak yang ramah lingkungan dan berbasis komunitas. Terang Nining.
Kunjungan diarahkan ke dua lokasi yakni RW 01 Kelurahan Cibereum dan Sanimas RW 26 Kelurahan Melong, keduany dipilih karena dinilai unggul dalam berbagai aspek. Kedua lokasi ini tidak hanya menerapkan teknologi tepat guna, tetapi juga menunjukkan kekuatan dalam hal kelembagaan lokal, partisipasi aktif masyarakat, serta dukungan nyata dari pemerintah daerah, seperti penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan sarana.
Peninjauan yang dilakukan oleh delegasi anantinya akan diterapkan di negaranya dengan praktik terbaik (best practice) program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) sebagai bagian dari upaya mereka mempersiapkan pelaksanaan SPHF WASH Initiative di negara asal.
Fokus utama kunjungan adalah untuk mempelajari bagaimana model pemberdayaan masyarakat di Indonesia mampu memastikan keberlanjutan dan efektivitas pengelolaan sanitasi berbasis komunitas. Selain itu, sistem pemantauan berkelanjutan yang telah diterapkan menjadi poin penting yang sangat diapresiasi oleh delegasi, karena menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan jangka panjang program sanitasi.
Kunjungan delegasi Pakistan turut didampingi oleh pejabat dari Kementerian PU, yakni Astriana Harjanti, ST., M.M., M.Sc Kasubdit Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Dit. SSPIP K Ditjen Cipta Karya Kementerian PU serta pejabat dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat Friska Nur Afianti ST, M.Eng, Jafung Penata Kelola Penyehatan Lingkungan Ahli dan pejabat dari DPKP Kota Cimahi Nining Widiyati, S.T., M.Sc, Jafung Teknik Penyehatan Lingkungan Ahli Muda. (One) ***