Dinilai Tanpa Konsep, Penggantian Direksi Tidak Berdampak pada pedagang

Bagikan artikel ini

 

Bitung(Sulut)mediakompas86.com
Situasi Pasar rakyat yang semakin sepi dan kurang bergairah, mengakibatkan pedagang kesulitan mengembangkan usaha. Hal ini berdampak pada kelangsungan pedagang dipasar rakyat.

Harapan perubahan yang mestinya dilakukan BUMD Pasar Kota Bitung, dinilai tidak bisa menjadi solusi secara permanen.

 

” Kami berharap, Pengelola Pasar memiliki ide dan solusi untuk menggairahkan pasar. Sebab, itulah tujuan utama keberadaan BUMD didaerah.Pertanyaaannya, apa yang sudah dilakukan BUMD ?” Ungkap Ramly salah seorang pedagang pasar Winenet, kepada media, jumat 28 April 2023.

Ramly menggambarkan kondisi Pasar Winenet saat ini. Menurutnya, situasi ini seperti membiarkan kondisi pasar rakyat semakin lama, semakin terpuruk. Padahal, penataan dan pengelolaan pasar rakyat menyangkut kepentingan orang banyak.

“Torang sebenarnya berharap ada penataan. Kalo nda ditata dengan konsep yang jelas, maka kasiank pedagang akan mati dalam usaha ” Kata Ramly.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Haji Noval Endang, pedagang Sembako juga Wakil Ketua DPD APPSI Bitung. Menurutnya, keluhan utama pedagang Winenet adalah konsep penataan pasar, yang mampu memberikan dampak signifikan bagi aktivitas ekonomi pasar.

“So sepi pasar saat ini. yang dibagian dalam pasar, sudah kesulitan bersaing dengan bagian luar. Penataan saya rasa penting. Kasihan jam masih pagi pasar so sepi bagian dalam, sementara diluar banyak pedagang beranak”… Terang Haji Noval.

Haji Noval Mengaku, bahwa sebelumnya Direksi Perumda sebelumnya telah memastikan dilakukan penataan, namun sayang begitu direksi berganti mungkin program itu tidak terlaksana.

“Entahlah konsep apa yang akan ditawarkan Direksi Baru. Situasi ini semakin tidak baik untuk pedagang” ungkap Noval Sedih.

Sebelumnya, aspirasi pedagang pasar mengharapkan ada konsep perbaikan yang dilakukan direksi baru. Beberapakali dalam pertemuan bersama Perumda Pasar, aspirasi ini disampaikan lewat organisasi. Namun sayang progresnya terhenti. Banyak pihak menduga, kehadiran direksi baru tidak memiliki konsep pengelolaan, yang ditonjolkan hanya solusi politik untuk meredam gejolak Pasar. (RU)