Irjen Pol Andry Wibowo: Garut Bukan Hotspot Pungli, Prestasi yang Harus Dijaga

Irjen Pol Andry Wibowo: Garut Bukan Hotspot Pungli, Prestasi yang Harus Dijaga

Bagikan artikel ini

Garut Jabar_mediakompas86.com

Sekretaris Satgas Saber Pungli Republik Indonesia, Irjen Pol Andry Wibowo, menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai kebudayaan, agama, dan ideologi dalam membangun integritas bangsa. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjalankan norma-norma tersebut demi masa depan yang lebih baik.

“Apalagi kita menyambut pemerintahan baru, yang dalam salah satu cita utamanya memprioritaskan pencegahan dan pemberantasan korupsi,” ujar Andry saat memberikan materi dalam acara Sosialisasi Pencegahan Pungutan Liar (Pungli) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Kamis (24/10/2024), di Aula Kantor Dinkes Kabupaten Garut, Jalan Proklamasi, Tarogong Kidul.

Andry menyampaikan bahwa Kabupaten Garut tidak termasuk dalam daerah hotspot pungli di tingkat nasional. Ia mengapresiasi kondisi ini dan berharap prestasi tersebut terus dipertahankan. “Secara kualitatif, Garut bukan bagian dari hotspot yang jadi perhatian pusat. Itu prestasi yang patut dibanggakan,” ujarnya.

Acara sosialisasi ini diinisiasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut dengan tujuan meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan mengenai bahaya pungli serta memperkuat komitmen dalam mencegah praktik tersebut di lingkungan pelayanan kesehatan.

Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, mengapresiasi langkah Dinkes dalam mencegah pungli. Ia menegaskan pentingnya komitmen bersama untuk memberantas pungli dan korupsi, khususnya di sektor pelayanan kesehatan. “Ini harus menjadi budaya. Jangan sampai kita membenarkan sesuatu yang sebenarnya dilarang,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani, menekankan bahwa pihaknya telah berkomitmen menciptakan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). “Zona Integritas ini bukan sekadar slogan, tetapi standar pelayanan yang harus diwujudkan oleh tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan masyarakat,” ungkapnya.

Ia mengakui masih ada laporan terkait pungli di beberapa fasilitas kesehatan, namun berharap melalui sosialisasi ini, pemahaman dan komitmen untuk mencegah pungli semakin meningkat. “Pungli adalah tantangan serius yang harus dihadapi. Dengan sosialisasi ini, kami berharap dapat mendorong transparansi dan integritas di setiap lini layanan,” pungkas dr. Leli.

 

Soni