Jabatan Paling Asik Itu Adalah Jadi Wakil

Bagikan artikel ini

Bukittinggi ( Sumbar ) mediakompas86.com– Hanya tinggal 3 bulan lagi sebelum akhirnya pemilu yang ditunggu-tunggu.
DCT sudah ditetapkan, maka peserta pemilu sudah bisa melakukan aktifitas kampanye secara legal.
Ditengah suasana yang prihatin karena adanya serangan israHELL ke pemukiman warga di Gaza, kami saksikan sudah mulai ada aksi keprihatinan dari para calon wakil rakyat untuk solidaritas warga Gaza.

Tak terkira banyak sekali atribut partai politik dan calon-calon wakil rakyat yang tebar ketenaran di arena doa bersama untuk palestina tersebut.

Juga ada event yang berkedok kejuaraan daerah balap motor yang sedianya memakan korban jiwa, demi sebuah ketenaran. Semua itu demi kursi wakil rakyat.

Kami sebagai rakyat jelata di kota ini hanya mampu mendoakan agar kiranya di arena pemilu yang akan datang dapat terpilih wakil-wakil yang melahirkan bintang parlemen yang tanpa takut bicara membela kepentingan rakyat.

Menurutku, siapapun dan dari partai apapun yang terpilih nantinya di lembaga perwakilan, adalah manusia-manusia terbaik yang di pundaknya tertitip amanah rakyat. Tak pernah kami berhenti berharap bahwa komposisi parlemen akan lebih baik dan berkualitas daripada periode sebelumnya.

Nah, disinilah point of viewnya. Yang paling asik menjadi wakil rakyat adalah menempati posisi wakil ketua. Demikian pula di pemerintahan, yang paling asik dan aman menjadi wakil presiden, wakil gubernur dan wakil walikota.

Dimana nomenklaturnya tidak jelas. Ada dan tidaknya wakil walikota, rasanya tidak berapa berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan.

Kami tidak melihat urgensi wakil walikota selain urusan seremonial belaka. Apalagi jika sudah “pecah kongsi”, tupoksi wakil sudah menjadi tak bermakna lagi selain berperan sebagai korban politik dari penguasa.

Ya, berperan sebagai korban, sehingga tak banyak peran strategis yang bisa diambil untuk kemashlahatan ummat. Masih teringat olehku ketika bapak wakil berkata bahwa jika kami terpilih menduduki kursi wakil walikota, maka yang akan kami lakukan adalah memfasilitasi warga stasiun yang dulu digusur dengan PT KAI.

FYI, tahun 2017 bulan desember, pemukiman warga di areal stasiun yang kini tengah dibangun sentra jajanan malam, digusur habis hingga rata dengan tanah.

Dan tetiba, datanglah pahlawan yang menjanjikan untuk memfasilitasi pertemuan antara warga tergusur dengan PT KAI, diucapkan olehnya ketika kampanye pemilihan kepala daerah, 2020 lampau. Hingga kini, setahuku belum ada tampak tanda-tanda janji pak wakil akan direalisasi.

Sehingga kami selaku rakyat kecil hanya bisa berkata bahwa stasiun air mata belum akan menjadi stasiun mata air, dan bapak wakil menduduki kursinya dengan nyaman tanpa ada gangguan berarti.

Ketika kami mempertanyakan janji, janji hanya tinggal kata pemanis yang nirmakna.
Maka, kami mendapat inspirasi bahwa jabatan paling asik adalah jadi wakil. Sekali lagi kami utarakan bahwa tulisan ini bukan untuk disimpulkan, namun hanya untuk ditertawakan. Menertawakan janji wakil yang merusak nurani.
Salam demokrasi
Tabik

Ivans Haykel
Pegiat demokrasi