
Cimahi – Pemerintah Kota Cimahi akan Distribusikan paket sembako ke 15 kelurahan yang diperoleh dari bantuan provinsi Jawa Barat. Secara simbolis serah terima bantuan dilakukan di halaman gedung Technopark Cimahi selatan.
Total bantuan yang disalurkan jumlahnya 3264 paket yang teknis pelaksanaannya dikelola oleh masing-masing kelurahan. Dari paket tersebut didapat beberapa kebutuhan bahan pokok, yakni, Beras, minyak kelapa, gula pasir dan terigu.
Baca Juga: adhitya yudhistira tekankan norma dan nilai keagamaa menjadi syarat mutlak pendidikan sejak dini
Disampaikan Walikota Cimahi Ngatiyana, dari Operasi Pasar bersubsidi (Opadi) tersebut, penyaluran bantuan harus tepat sasaran kepada masyarakat tidak mampu dengan daya beli kurang.
” Opadi yang digelar hari ini merupakan dukungan sekaligus bantuan dari pemerintah provinsi jabar. Dan akan kita salurkan ke masing masing kelurahan” tandasnya, Rabu, (19/3/1025)
Menurutnya, Opadi ini penting dilakukan guna meminimalisir harga dipasaran. Dan berharap pelaksanaannya tepat untuk keluarga kuramg manpu, nantinya masing masing kelurahan mendapatkan 200 paket sembako untuk disalurkan kepada warga. Tutur Ngatiyana.
Walikota menyambut baik kepada pihak BPSMP ARGO Jabar yang telah mendukung agenda Operasi Pasar Bersubsidi jelang hari raya idul Fitri 1446 H untuk masyarakat Kota Cimahi.
Opadi pasar yang digelar bersama pemprov jabar tersebut dijual untuk masyarakat dengan harga terjangkau tanpa harus tawar-menawar.
Kepala Dinas Disdagkoperin Kota Cimahi, mengatakan bila paket beras yang akan dijual biasanya memiliki harga Rp 74.000/kg, dan setelah mendapat subsidi menjadi Rp 40.000, jadi dijual hanya Rp 34.500,-. Gula Pasir Rp 18.000 kan harga dipasaran, mendapat subsidi Rp 9000,- jadi nilai jualnya Rp 9.000,-,” ucap Hella.
Hella menambahkan, program Opadi ini merupakan hasil kerjasama Pt Bulog Kota Bandung dan Pos Indonesia, nantinya penerima manfaat harus melampirkan identitas dalam bertransaksi.
Baca Juga: sambut ramadan pegadaian kanwil x abar bagikan 600 paket takjil bareng bank emas
Selanjutnya seperti minyak goreng dua liter harganya sekitar Rp 41.000, dapat subsidi Rp 19.000,- jadi di jual sekitar Rp 22.100,-.
“Tepung terigu harga dipasaran sebesar Rp 12.200/kg, disubsidi sebesar Rp 5.800/kg jadi harga jualnya Rp 6.400,- dengan total perpaket menjadi Rp 72.000,- yang seharusnya Rp 145.800 maka warga akan mendapatkan subsidi sebesar Rp 73.800 dari harga keseluruhan, sehingga masyarakat dapat membeli Rp 72.000 perpaketnya,” jelas Hella. (One)