Pasuruan, Kompas86id.com – Sebuah insiden tragis terjadi di ruas Tol Gempol – Pasuruan, tepatnya di KM 774+200 pada Senin malam (5/5/2025), sekitar pukul 21.30 WIB. Sebuah kendaraan dinas (Randis) milik Yonif 509 BY/2 Kostrad yang mengangkut munisi dan bahan peledak mengalami kebakaran hebat yang diikuti oleh ledakan.
Kendaraan tersebut merupakan bagian dari konvoi sembilan Randis yang tengah melakukan perjalanan dari Dermaga Ujung Perak, Surabaya menuju Markas Yonif 509 BY/2 Kostrad di Jember, usai menyelesaikan tugas di Papua.
Menurut keterangan, insiden bermula dari dugaan korsleting listrik di salah satu kendaraan pengangkut munisi. Api dengan cepat membesar hingga menyebabkan ledakan sekitar lima menit kemudian. Dalam upaya menyelamatkan diri, dua personel yang berada di kendaraan belakang, Serma Dino dan Serka Untung Avisilia, melompat dari jalan tol yang memiliki ketinggian ±8 meter karena gelap dan panik.
Akibatnya, keduanya mengalami luka serius. Keduanya kemudian dievakuasi oleh warga sekitar ke IGD RS Pusdik Bhayangkara Porong. Sayangnya, Serka Untung Avisilia dinyatakan meninggal dunia pukul 23.10 WIB oleh dokter jaga, dr. Roro Sriwahjuni, sedangkan Serma Dino mengalami patah tulang pada paha kanan dan masih dalam penanganan intensif.
Pihak berwenang segera melakukan penutupan total akses jalan tol Gempol – Pasuruan dan Gempol – Malang sejak pukul 22.00 WIB untuk alasan keamanan dan proses evakuasi. Pemadaman api dilakukan oleh dua unit mobil Damkar dari Kabupaten Pasuruan yang tiba di lokasi sekitar pukul 22.30 WIB dan memulai pemadaman pada pukul 22.45 WIB.
Tim Gegana Brimob Polda Jatim yang dipimpin Kompol Dyan Vicky Sandi juga telah tiba di lokasi sejak dini hari (6/5) untuk melakukan penyisiran dan penandaan terhadap sisa munisi dan mortir di area kejadian.
Kerugian akibat insiden ini meliputi:
Personel: 1 orang meninggal dunia (Serka Untung Avisilia), 1 orang luka berat (Serma Dino).
Materil: 1 unit kendaraan dinas terbakar, sejumlah munisi dan mortir masih dalam proses pendataan jumlah dan jenisnya.
Saat ini, proses evakuasi dan penyisiran oleh tim Gegana masih berlangsung untuk memastikan keamanan wilayah dan mencegah potensi ledakan susulan. (Dyh)