
CIMAHI – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Dprd) Kota Cimahi Wahyu Widyatmoko tengah menghitung anggaran bantuan siswa sekolah swasta terkait DSP (Dana Sumbangan Pembangunan). Hal itu disampaikan Wahyu, saat Live radiolimawaktu diprogram “Sapa Warga Dprd” bersama dewan pendidikan Kota Cimahi dan Ketua LPM Kelurahan Cibabat.
Selain itu, pihaknya mendorong dinas pendidikan agar memprioritaskan warga Kota Cimahi pada sistem domisili terdekat, yakni keberadaan area sekolah dengan warganya. Dan yang penting bagaiman caranya ‘anak harus sekolah’ tandas Wahyu.
Adapun sistem penerimaan siswa baru tahun 2025 ini, lebih menekankan kedekatan jarak sekolah dengan warga masyarakat yang diprioritaskan yakni SPMB (Seleksi Penerimaan Murid Baru), Jadi hanya beda istilah saja, jika terdahulu namanya Zonasi kalau sekarang Domisili. Ujar Wahyu.
” Saya ingin semua anak di Cimahi sekolah secara merata, dan meminta dinas untuk lebih mempriorotaskan warga terdekat pada sistem SPMB yang hanya beda istilah saja, yakni Zonasi dan Domisili. Tukas Wahyu. Wahyu. Kamis, (22/5).
Sementara itu, dinas pendidikan Kota Cimahi yang turut hadir bersama mengatakan, bila jauh sebelumnya pelaksanaan penerimaan sistemnmurud baru ini sudah dilakukan ditahun 2024 Untuj tahun ini yang di mulai dengan drap uji publik permendisdagmen, sosilisasi dan rapat koordinasi bersama.
Diterangkan oleh Henny…. selaku Sekdis pendidikan Kota Cimahi bahwa pihaknya dalam melakukan sistem didampingi oleh Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kota Cimahi serta koordinasi bersama dinas lain seperti dinas kependudukan yang nantinya akan menentukan kuota peserta didik baru.
Tidak hanya dengan dinas pendudukan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan dinas sosial, sebab ada hubungan dengan jalur afirmasi yang erat dengan DTKS. Juga menjalin koordinasi bersama Diskominfo yang berkaitan dengan aplikasi data pemerimaan murid baru karena ini diwajibkan online.
“Kita sudah lakukan koordinasi untuk SPBM tahun ini tidak saja dengan beberapa dinas, namum juga sudah sering beraudiensi dan berkoordinasi dengan Komisi IV Dprd Cimahi” ujar Henny.
Disampaikan Henny, “Kick Off” sendiri merupakan upaya membangun kesepahaman serta dukungan dari Forkopimda serta masyarakat agar SPMB sesuai dengan frinsipnya, yakni: Jujur, berkeadalian, transparan dan objektif. Terang Henny.
Selain itu, dinas pendidikan kota Cimahi terus mengadakan sosilisasi dengan beberapa kepala sekolah serta mengadakan pelatihan pelaksana opertor sekolah untuk persiapan tanggal 2 juni memdatang untuk tingkat SD dan SMP. (One)