Makna Film “Kompi Daeng”, Adhitia dan Wahyu  Sampaikan Kisah Heroik Empat Hari Empat Malam di Kota Cimahi

Makna Film “Kompi Daeng”, Adhitia dan Wahyu  Sampaikan Kisah Heroik Empat Hari Empat Malam di Kota Cimahi

Bagikan artikel ini

 

Wakil Walikota Cimahi Adhitya Yudhistira saat wawancara usai lounching Film Kompi Daeng. Photo:One

Kompas86id.com

Cimahi || Menceritakan kisah perjalanan Empat hari Empat malam di Kota Cimahi yang ditulis oleh Mayor CHB S.M Arif dalam buku “Prahara Cimahi”. Kisah yang mengakat sebuah perjuangan heroik tersebut kini diangkat ke layar Film dengan judul Kompi Daeng.

Wakil Walikota Adhitya Yudhistira menyambut baik film yang disutradai Dede Syarief, dan tepat di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 film Kompi Daeng di lounching di technopark dan dapat dinikmati warga Cimahi. Terang Adhit

“ Dalam Film Kompi Daeng banyak mengisahkan budaya lokal tentang Kota Cimahi, dan ini menggembirakan kita, karena Cimahi adalah Kota Militer satu satunya di Indonesia yang banyak diketahui banyak orang” Ujar Adhit

Baca Juga : pemkot bangun puskesmas untuk pelayanan kesehatan area padat penduduk

Menurutnya Kota Cimahi tidak akan lepas dari sebutan Kota Militer, jadi kita patut berbangga dan melestarikannya. Tambah Adhit.

Addhit berharap dengan adanya Film Kompi Daeng akan menarik simpatisan insan kreatif dan kreator anak muda Kota Cimahi untuk dapat mengangkat potensi wisata di bidang perfilman.

Kita sudah ada “Cimahi Militeri Heritage Tour” dan akan baik bila dikolaborasikan bersama untuk meningkatkan pengunjung (wisatawan) lokal warga Kota Cimahi. Tidak menutup kemungkinan dengan sepertujuan DPRD film Kompi Daeng akan mendongkrat ekonomi kreatif masyarakat dengan gagasan kampung film.

“ Insyaalloh dalam RPJMD Cimahi Mantap  dalam rangka tumbuh kembangnya ekonomi kreatif dan UMKM harus lebih baik dan menarik kedepannya. Artinya dengan keberadaan flim ini, dan Cimahi Heritage Tour yang biasanya mengunjungi spot Heritage berjalan kaki kita akan kemas bersama teman-teman Ekraf supaya menarik untuk dibuat IA dan Game  yang tentunya akan kita diskusikan bersama DPRD Kota Cimahi”. Paparnya. Selasa (19/8)

Di akhir wawancaranya Adhit ingin menggali lebih dalam sosok orang bernama “Daeng Muhammad Ardiwinata” yang kisahnya dijadikan Film. Terlebih nama Daeng merupakan sosok luar berasal dari Bugis yang menyiratkan bila Kota Cimahi memang lahir dari sebuah  kemajemukan yang modalnya adalah Kebhinekaan.

Sementara Ketua DPRD Kota Cimahi Wahyu Widyatmoko mengatakan, Kompi Daeng merupakan Film hasil karya anak Cimahi yang luar biasa dan patut kita apresiasi bersama.

Diakui Wahyu sebelum diproduksi, Crue hadir beraudiensi ke DPRD. Dan mendapat penjelasan serta naskah film sebelumnya berjudul “Prahara Cimahi”. Dan dengan senang hati Wahyu mendapat peran didalam film Kompi Daeng yakni menjadi seorang Ustadz Memet pemilik pondok Pesantren berasal dari Gununghalu Cililin.

Didalamnya menceritaka pesan Komunikasi bersama KH. Usman Dhomiri salah satu pahlawan Nasional Kota Cimahi yang terlibat di dalam film Kompi Daeng.

“ Ceritanya semua pesantren berkomunikasi dengan KH Usman Dhomiri, bahwa dalam perjuangan tersebut harus semangat untuk di lawan” singkat Wahyu.

Ditambahkan Wahyu, dari peran tersebut ternyata harus hapal, serius dan menghayati, sebab ada nilai perjuangan didalamnya serta dituntut emosional dan semangat. Ucapnya.

Wahyu Widiatmoko (Ketua DPRD Kota Cimahi)

Mengingat filmnya nyata dan memiliki nilai sejarah, wahyu menyampaikan pesan bila film ini baik untuk ditonton oleh para siswa dan siswi di Kota Cimahi, mengingat perjuangan para pahlawan dan santri telah berjasa merebut Kota Cimahi dari tangan penjajah.

“ Ada nilai perjuangan dan sejarah dalam film Kompi Daeng, sehingga ada edukasi bagi para pelajar untuk tetap mencintai Kota Cimahi” tutup Wahyu kepada media. (One)