Mendapat Keluhan masyarakat, Kodim 0719 / Jepara, ambil Langkah Responsif

Mendapat Keluhan masyarakat, Kodim 0719 / Jepara, ambil Langkah Responsif

Bagikan artikel ini

JEPARA, mediakompas86.com – Menindaklanjuti laporan masyarakat terkait pencemaran lingkungan akibat limbah pabrik tahu, Danramil 04 Pecangaan, Kodim 0719 / Jepara, Kapten Cke Edi S, bersama Kepala Desa Pecangaan Wetan, BPP Kecamatan Pecangaan, serta perangkat desa, menggelar sosialisasi kepada para pengrajin tahu di Desa Pecangaan Wetan, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara. pada Selasa, (04/02/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan di rumah Bapak Huda, Bapak Pardi, dan Bapak Yanto, yang merupakan pengrajin tahu di RT 04 RW 04. Kedatangan Danramil beserta jajaran bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya pengelolaan limbah pabrik tahu agar tidak mencemari lingkungan sekitar, terutama air persawahan yang menjadi sumber penghidupan masyarakat.

Sosialisasi ini merupakan langkah responsif dari Kodim 0719 / Jepara setelah menerima keluhan warga terkait pencemaran air di area persawahan akibat pembuangan limbah dari industri tahu. Komandan Kodim 0719 / Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi, S.E., telah memberikan instruksi kepada jajaran untuk segera mengambil langkah konkret guna menanggulangi permasalahan tersebut sebelum dampaknya semakin luas.

Dalam beberapa waktu terakhir, warga sekitar mengeluhkan bau tidak sedap serta perubahan warna air di saluran irigasi yang diduga berasal dari limbah industri tahu. Kondisi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan warga, tetapi juga berpotensi merusak ekosistem sawah yang bergantung pada air bersih.

Dalam sosialisasi tersebut, Kapten Cke Edi S menekankan bahwa limbah tahu, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan pencemaran serius. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dari para pengrajin untuk mengolah limbah sebelum dibuang agar tidak mencemari lingkungan sekitar.

“Kami memahami bahwa industri tahu adalah mata pencaharian utama di wilayah ini, namun kami juga harus menjaga keseimbangan antara aktivitas ekonomi dan kelestarian lingkungan. Jika limbah terus dibuang sembarangan tanpa pengolahan, dampaknya bisa sangat merugikan masyarakat sendiri dalam jangka panjang,” tegas Kapten Cke Edi S.

Lebih lanjut, ia mendorong para pengrajin untuk mulai menerapkan sistem pengolahan limbah sederhana, seperti pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang bisa membantu menyaring zat berbahaya sebelum air limbah dialirkan ke lingkungan. Dengan cara ini, para pelaku usaha tetap dapat menjalankan produksi tanpa mencemari lingkungan sekitar.

Para pengrajin tahu yang hadir dalam sosialisasi ini menyambut baik arahan yang diberikan. Mereka menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan berkomitmen untuk mencari solusi yang lebih ramah lingkungan dalam mengelola limbah usaha mereka.

Selain itu, pihak desa dan BPP Kecamatan Pecangaan juga berencana untuk melakukan pendampingan lebih lanjut serta menjajaki kemungkinan kerja sama dengan instansi terkait guna mencari solusi yang lebih efektif dalam pengolahan limbah tahu.

Sosialisasi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan industri tahu yang lebih berkelanjutan, di mana keberlangsungan usaha tetap terjaga tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan. Danramil 04 Pecangaan berkomitmen untuk terus memantau perkembangan di lapangan serta mengedukasi masyarakat agar persoalan pencemaran lingkungan dapat diatasi dengan solusi yang tepat.

Penulis : Rud

Editor : Dadang Kling