Menjanjikan Lolos Tes Perangkat Desa, Kades Lumut Diduga Terima Suap Puluhan Juta Rupiah

Menjanjikan Lolos Tes Perangkat Desa, Kades Lumut Diduga Terima Suap Puluhan Juta Rupiah

Bagikan artikel ini

MANGGARAI BARAT NTT- Kasus dugaan suap seleksi perangkat desa di desa Lumut, Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyeret kades Lumut Tasri Tening kembali menyibak tabir baru.

Kepala Desa Lumut Tarsi Tening selaku makelar dalam kasus suap itu diketahui mematok tarif Rp2.350.000 (Dua juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah) kepada peserta calon tes perangkat desa dengan menjanjikan bakal lolos jadi perangkat desa.

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang warga desa Lumut yang merupakan orang tua dari salah satu peserta tes perangkat desa lumut usai anaknya tidak lolos tes perangkat desa.

Kepada media Kompas86.com, Jumat (7/7/2023) dirinya menceritakan bahwa kepala Desa Lumut, Tarsi Tening
berhasil menghimpun uang setoran dari para calon peserta tes perangkat desa lumut mencapai Rp 25.850.000 (Dua puluh lima juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah) dari jumlah 11 peserta masing-masing mengumpulkan uang sebesar Rp2.350.000 (Dua juta tiga ratu lima puluh ribu rupiah).

Itu hari pak kades bilang, kita kumpul uang sebelum tes seleksi perangkat desa.

“Sebelum melakukan tes seleksi perangkat desa, kami ada 11 orang yang sudah direkomendasikan oleh kepala desa ke tingkat kecamatan lalu kami kumpul uang sebesar Rp2.350.000 sesuai permintaannya pak kades dan berjanji lolos seleksi tes perangkat desa,”ujar Narasumber itu.

Lebih lanjut kata dia, sebetulnya saya punya anak yang ikut tes seleksi perangkat desa dan namanya sudah dirokemendasi oleh pak kades untuk bawa ketingkat kecamatan, tapi setelah ada pengumuman nama-nama yang lolos hasil tes seleksi perangkat desa, saya pun kaget karena nama anak saya tidak lolos sementara 10 orang lainnya lolos yang sama-sama ikut kumpul uang dirumahnya pak kades.

“Jujur pak saya sangat kecewa dengan kebijakannya pak kades, kami ada 11 orang sama-sama mengumpulkan uang dirumahnya pak kades sebesar Rp2.350.000 (Dua juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah) per orang sehingga total uang yang kami kumpul sebesar Rp25.850.000 dan uang tersebut diterima langsung oleh kepala desa ,”ungkapnya.

“Menurut kades waktu itu, dari jumlah Rp2.350.000 kemudian Rp350.000 untuk jaminan pada waktu tes,” tambahnya lagi.

Disebutkan sumber tersebut, angka yang diminta oleh kepala desa mencapai Rp 2.350.000 tiap orang yang dijanjikan bakal lolos sebagai perangkat desa.

“Tawaran mencapai Rp 2.350.000 sudah deal dan setiap anggota tes seleksi perangkat desa berjumlah 11 orang telah disalurkan dana tersebut ke kepala desa,” pungkasnya.

Dihubungi terpisah, kades Lumut Tasri Tening saat dikonfirmasi media ini melalui Via WhatsApp pada Jumat (7/7/2023) menyampaikan

“Itu cuman rekayasa mereka saja. Kalau mau usut, silahkan saja dengan barang buktinya,”ujarnya singkat.(*Red*)