Garut jabar – kompas86id.com
SMK Negeri 12 Garut kembali menggelar Pagelaran Seni Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai bentuk nyata dari cinta terhadap budaya sekaligus upaya membangun karakter siswa. Acara ini diselenggarakan dengan penuh semangat dan khidmat oleh seluruh keluarga besar SMKN 12 Garut, dengan mengusung tema “Rasa Menjadi Karya, Rasa Menjadi Agen Diri”.
Ketua pelaksana kegiatan, Ade sona Purnama, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. “Pagelaran ini bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan panggung untuk memperkenalkan jati diri, cermin untuk menjaga rasa, dan semangat untuk menatap masa depan,” ucapnya penuh haru.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah tokoh penting dan tamu undangan, antara lain Drs. H. Nurodin, M.Si selaku pengawas pembina SMK Negeri 12 Garut; H. Yayan Sofyan, S.Ag., M.Pd sebagai pengawas pembina; serta Ibu Kepala Sekolah SMKN 12 Garut, Hj. Enden Lesmanawati, S.Pd., M.Pd. Hadir pula Ketua Dewan Kebudayaan Garut, Bapak Iwan, S.E., serta jajaran wakil kepala sekolah, kepala jurusan, guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan seluruh siswa-siswi yang terlibat.
Acara yang digelar ini sejalan dengan semangat penguatan pendidikan karakter yang menjadi bagian dari kurikulum merdeka belajar. Dalam konteks ini, P5 menjadi wahana strategis untuk menumbuhkan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, kebhinekaan, dan kemandirian melalui ekspresi seni dan budaya. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung visi pancawaluya yang telah dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat, yakni cager (sehat) dan bager (baik).
Melalui pagelaran ini, para siswa tidak hanya tampil sebagai penampil seni, tetapi juga sebagai pelaku utama dalam proses kreatif. Mereka merancang, menyiapkan, hingga melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab dan kerja sama. Ini adalah proses pendidikan karakter yang sesungguhnya—mendidik dengan memberi ruang bagi siswa untuk berdaya dan berkarya.
Pagelaran ditutup dengan harapan agar kegiatan serupa dapat terus berlangsung secara berkesinambungan. Dengan demikian, sekolah bukan hanya menjadi tempat belajar teori, tetapi juga ruang tumbuhnya karakter dan cinta budaya. Semoga SMKN 12 Garut terus menjadi sekolah yang ngarojong pangintan, mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan mencintai budaya lokal.
Dedi