JEPARA, kompas86id.com – Gelaran Festival Budaya Pesta Lomban di Jepara tahun ini tidak hanya dipenuhi dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya, namun juga menghadirkan momen yang memukau para pengunjung dan peserta. Salah satu hal yang paling menarik perhatian adalah pakaian yang dikenakan oleh Dandim 0719 / Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi, S.E., beserta sang istri, Ny. Eniek Khoirul. Pasangan ini mengenakan pakaian khas Jepara, yaitu tenun Troso yang merupakan produk unggulan dari industri lokal. pada Senin, (07/4/2025).
Tenun Troso, yang berasal dari Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Jepara, dikenal dengan kualitasnya yang luar biasa dan motif-motif khas yang indah. Tenun ini telah lama menjadi simbol kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Jepara.
Proses pembuatan tenun Troso sendiri membutuhkan keterampilan tinggi, dengan menggunakan bahan alami dan teknik yang diwariskan turun-temurun oleh para pengrajin lokal. Dalam Festival Budaya Pesta Lomban ini, Letkol Arm Khoirul Cahyadi bersama Ny. Eniek Khoirul memilih mengenakan tenun Troso dalam bentuk pakaian tradisional yang dipadukan dengan ikat kepala khas Jepara.
Penampilan mereka dengan pakaian tenun Troso mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang hadir di festival tersebut. Pakaian yang mereka kenakan tidak hanya menunjukkan keanggunan, tetapi juga memperkenalkan kepada dunia luar mengenai potensi luar biasa yang dimiliki oleh industri tekstil di Jepara. Tenun Troso yang digunakan oleh Dandim dan istrinya tersebut merupakan hasil karya para pengrajin lokal yang telah lama dikenal di pasar domestik dan internasional, namun tetap menjadi bagian integral dari identitas budaya Jepara.
Festival Budaya Pesta Lomban sendiri merupakan salah satu acara tahunan yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Jepara dan wisatawan dari luar daerah.
Selain pertunjukan seni seperti tari, musik, dan berbagai kompetisi budaya, acara ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan lebih jauh kebudayaan dan produk lokal Jepara. Pada tahun ini, Dandim 0719 / Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi. S. E., menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya daerah melalui karya-karya asli, seperti tenun Troso.
“Melalui pakaian ini, kami ingin menunjukkan kebanggaan terhadap budaya Jepara, sekaligus mendukung pengrajin lokal yang telah melestarikan tradisi ini,” ujar Letkol Arm Khoirul Cahyadi. S. E., dalam kesempatan wawancara. “Dengan mengenakan tenun Troso, kami berharap dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya mereka.” jelas nya.
Tak hanya itu, Ny. Eniek Khoirul juga menambahkan bahwa mengenakan tenun Troso merupakan cara untuk memperkenalkan karya seni lokal yang telah lama menjadi kebanggaan Jepara.
“Pakaian ini memiliki nilai sejarah dan filosofi yang mendalam, yang patut dihargai dan dipertahankan,” ujarnya.
Festival Budaya Pesta Lomban tahun ini memang lebih istimewa dengan hadirnya simbol kebanggaan lokal tersebut. Selain memperlihatkan keindahan dan kekayaan budaya, acara ini juga mendorong pengembangan industri kreatif lokal yang dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di Jepara.
Dengan adanya dukungan dari tokoh-tokoh penting seperti Dandim 0719 / Jepara, diharapkan tenun Troso dan produk lokal lainnya semakin dikenal luas dan mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Ke depannya, Pesta Lomban diharapkan tidak hanya menjadi acara untuk merayakan budaya, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkenalkan lebih banyak lagi kekayaan lokal yang dimiliki Jepara, serta memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan pelestarian budaya daerah.
Reporter: Rud
Editor: Dadang Kling