Tasikmalaya-Kompas86id.com
Dengan bangga dan tekad yang kuat, kami berupaya untuk mendirikan SMA Negeri 11 yang menjadi lembaga pendidikan utama untuk mencerdaskan bangsa. Kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk memajukan masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Pada hari Senin, 11 Agustus 2025, pembangunan SMA Negeri 11 diawali dengan peletakan batu pertama. Panitia Pelaksana Pembangunan SMAN 11 Kota Tasikmalaya melaksanakan acara peletakan batu pertama yang menjadi penanda dimulainya tahap pembangunan.
“Lahan dan Pembangunan,” SMA Negeri 11 dibangun di atas lahan seluas 7.000 M2 milik H. Ade Hermawan yang diwakafkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk pembangunan sekolah.
“Perkembangan Terkini”, Saat ini, sudah ada 30 peserta didik yang terdaftar di SMAN 11 dan untuk sementara mengikuti kegiatan belajar di SMAN 1 Kota Tasikmalaya. Plt. Kepala Sekolah SMAN 11 Kota Tasikmalaya, Dr. H. Yonandi, (tautan tidak tersedia), M.T, mengungkapkan bahwa proses pembangunan SMAN 11 ditargetkan rampung pada bulan November atau Desember 2025.
“Alhamdulillah hari ini kita melaksanakan acara peletakan batu pertama pembangunan SMA 11, dan saat ini sudah ada 30 peserta didik yang terdaftar,” ungkap Yonandi.
“Target kami adalah pembangunan SMAN 11 ini selesai pada bulan November atau paling telatnya di bulan Desember 2025,” tambahnya.
Dengan pembangunan SMA Negeri 11, kami berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan pendidikan dan masyarakat, serta mencetak generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia.
Forum Tanah Air Mengapresiasi Berdirinya SMA N 11 Bungursari Kota Tasikmalaya. Mumuh Kostaman, S.Kom, dari Forum Tanah Air, menyampaikan apresiasi atas berdirinya SMA N 11 di Wilayah Bungursari Kota Tasikmalaya. “Bersyukur dengan berdirinya SMA N 11 yang berada di Wilayah Bungursari Kota Tasikmalaya. Mengapresiasi bahwa dengan keberadaan sekolah tersebut dapat melahirkan generasi penerus sebagai pemimpin,” ujar Mumuh.
Pentingnya Ketaatan Administrasi: Namun, Mumuh juga menekankan pentingnya ketaatan administrasi dalam pembangunan sekolah tersebut. “Meski harus tertib administrasi, jangan sampai aturan ditabrak. Tempuh semua aturan yang ada sehingga pembangunan tersebut tidak melanggar kearifan lokal,” tambahnya.
Mumuh berharap bahwa pembangunan SMA N 11 dapat berjalan lancar dan sesuai dengan aturan yang berlaku, serta tidak melanggar kearifan lokal yang ada di masyarakat. Dengan demikian, SMA N 11 dapat menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dan dapat melahirkan generasi penerus yang cerdas dan berakhlak mulia.
