
CIMAHI – Peristiwa ambruknya rumah milik warga Rt.04 RW. 19 Cibabat Cimahi Utara yang diakibatkan adanya pergeseran tanah, kini telah diungsikan sementara waktu. Saat ini korban telah menempati rumah kediaman sanak familinya.
Menurut keterangan ada 10 unit rumah rusak, dan dari 10 unit rumah tersebut diperkirakan ada 12 kepala keluarga (KK) korban yang mengungsi. Terjadinya longsor tanah berlangsung pukul 04.30 WIB. Akibat kejadian, rumah Cecep dan Hendra terlihat rusak parah. Terang ketua Rt.04.
Baca Juga : target 651 kk peroleh sanitasi pemkot cimahi dukung upaya sanitasi berbasis masyarakat
“Yang paling terdampak adalah rumah Pak Cepi dan Pak Hendra. Dan alhamdulilah keduanya telah mendapat bantuan berupa sarana air bersih dari BPBD Kota Cimahi, serta penunjang bantuan lain dari dinas terkait,” ujar Nurhendi.
Sementara itu, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana(Forum FRB) Wilayah Kota Cimahi, Panji, mengungkapkan pihaknya sejak awal sudah melaporkan adanya retakan pada rumah-rumah di wilayah tersebut.
“kami telah melaporkan dan mengantisipasi potensi bencana yang lebih besar, karena dikhawatirkan rumah-rumah tersebut bisa roboh dan menimbulkan korban jiwa. Inilah pentingnya upaya mitigasi bencana agar tidak terjadi korban,” jelas Panji.
Ia menambahkan, untuk sementara para korban mengungsi ke rumah kerabat, sehingga pendirian tenda atau posko darurat belum diperlukan.
Tanah Curam serta kontur tanah disertai hujan menjadi penyebab adanya lonsoran tanah. Diketahui kota cimahi saat ini sedang mengalami curah hujan yang tinggi. Semetar itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi telah mencatat, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materi ditaksir mencapai Rp720 juta.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Cimahi, Rohmat, mengatakan bahwa pergerakan tanah menyebabkan kerusakan fisik pada sejumlah rumah warga.
BPBD telah menyalurkan bantuan logistik serta berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk aparatur kewilayahan Kelurahan Cibabat, Forum PRB, Tagana Cimahi, serta RT dan RW setempat. Kebutuhan mendesak seperti air mineral dan puluhan karung untuk mengangkut batu reruntuhan telah dipersiapkan.
Adapun rumah warga yang terdampak meliputi rumah milik Cepy (40) yang mengalami ambruk, serta rumah milik Indarsah (45) dan Endang (48) yang mengalami keretakan. Selain itu, rumah milik Memen (56), Titin (54), dan Ramdan (48) juga berada dalam risiko akibat potensi ambruknya rumah Indarsah.
Baca Juga : dijuluki kota militer yuk ke cimahi makamnya orang hindia belanda ada di kerkhof lho
Sementara itu, rumah Suwardi (60) dan Ramlan (35) berisiko terdampak dari kerusakan rumah Endang. Rumah milik Eli (45) dan Tedi (48) juga terancam terkena dampak dari kemungkinan ambruknya rumah Memen.
BPBD Cimahi mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi pergerakan tanah susulan, mengingat kondisi tanah di wilayah tersebut masih dinilai labil. (One) ***.