Jepara Jateng-mediakompas86.com
Cuaca ektrim beberapa hari yang lalu dan di susul dengan gelombang tinggi mengakibatkan bahan bakar jenis pertalite di Karimunjawa kosong, hal itu disebabkan kapal pengangkut pasokan belum diijinkan berlayar.
Kekosongan ini bukan saja karena gelombang tinggi, tetapi mobilitas wisatawan di Karimunjawa cukup tinggi pada akhir tahun karena kunjungan wisatawan yang meningkat. Akibatnya penggunaan bahan bakar Pertalite meningkat.
Sementara jadwal pengiriman kuota ke kawasan wisata ini tetap dan kemudian tertahan gelombang tinggi sejak 22 Desember” ujar Camat Karimunjawa Muslikin
Ia juga menjelaskan, sesuai rencana pengangkutan BBM ke Karimunjawa, kuota dikirim dalam dua atau tiga trip pengiriman. “Namun trip tanggal 22 Desember 2022 tidak bisa berangkat karena gelombang tinggi,” tuturnya
Sementara Area Manager Comunication, Relation & Corporate Responsibility Regional Jawa bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Nugroho saat di hubungi KOMPAS86.COM menjelaskan, kapal Pertamina sudah memuat Pertalite 36 kiloliter dan Biosolar 90 kiloliter yang sudah siap berlayar dari Semarang menuju SPBU Karimunjawa.
Namun kapal tidak dapat berangkat karena cuaca buruk dan gelombang tinggi. “Tentunya kami terus memantau dan memonitor kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi di Laut Jawa. Kami juga senantiasa berkoordinasi dengan instansi terkait mengenai kondisi cuaca, keselamatan berlayar, dan izin berlayar. Jika telah diijinkan kapal segera berangkat,” terang Brasto Nugroho.
(Rud)