KOTA CIREBON, kompas86id.com – Pondok Pesantren Kebon Syarif Cibogo yang berlokasi di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, kembali menggelar tradisi tahunan dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara berlangsung pada Rabu malam (10/9/2025) dan dipusatkan di Masjid Agung Syaikh Anwarudin Kriyan, sebuah masjid bersejarah dengan arsitektur unik yang memadukan budaya Jawa, Tiongkok, dan Timur Tengah.
Tradisi muludan ini dipimpin oleh KH. Ma’dun, pengasuh utama pesantren sekaligus keponakan dari tokoh karismatik Mbah Fanani Dieng. Ribuan jamaah dari berbagai daerah memadati kompleks pesantren untuk bershalawat, berdoa, sekaligus menyaksikan keunikan tradisi turun-temurun yang terus dilestarikan.
Salah satu momen yang paling ditunggu adalah tradisi “ember berkat”. Jamaah berkesempatan membawa pulang ember berisi aneka makanan, mulai dari buah-buahan, makanan kemasan, hingga hidangan masakan. Ember ini diyakini masyarakat sebagai simbol berkah, sehingga selalu disambut penuh suka cita.
Sebelum acara puncak, jamaah disuguhi jamuan prasmanan sebagai bentuk kebersamaan. Suasana semakin meriah dengan lantunan musik tradisional Gembyung Tapak Kuda dari Desa Lebak Mekar, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, yang dipimpin oleh Bapak Ismail. Alunan kendang, rebana, serta syair pujian dan shalawat menambah kekhusyukan sekaligus kemeriahan peringatan Maulid Nabi.
“Tradisi muludan di Pesantren Kebon Syarif Cibogo bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan juga ajang silaturahmi, kearifan budaya lokal, dan pengingat akan teladan Nabi Muhammad SAW,” ujar KH. Ma’dun.
Dengan keunikan masjid, semangat jamaah, serta kekhasan tradisi yang menyatu antara budaya dan religiusitas, acara muludan di Masjid Agung Syaikh Anwarudin Kriyan terus menjadi salah satu ikon perayaan Maulid Nabi yang paling dinantikan masyarakat Cirebon dan sekitarnya.
(Dadang)