Mojokerto Jatim-mediakompas86.com
Dalam rangka Hari Jadi Kota Mojekerto ke-106, Pj Wali Kota Mojokerto mengajak insan Pers untuk tetap menjaga suasana damai menjelang Pilkada serentak, seperti halnya suasana saat Pemilihan Umum legislatif dan Presiden yang lalu.
Hal tersebut dikatakan Pj Wali Kota Mojokerto Mohammad Ali Kuncoro saat menggelar Ngopi Bareng bersama Dewan Pers dan PWI Pusat serta Launching Klinik Hoaks dalam rangka Hari Jadi ke-106 Kota Mojokerto, Halaman Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Jumat (7/6/2024).
“Berkaitan dengan Hoaks jelang Pilkada, saya berharap kedepan, ketika memberikan sebuah pemberitaan agar tetap menjaga suasana yang sudah dibangun dengan teduh damai, karena pilpres dan pilge sangat kondusif dan berkualitas dan partisipasi masyarakat di Kota Mojokerto naik sangat signifikan, hampir diangka 90 persen, jadi ini kerja kolaboratif semua pihak, khususnya Pers,” ujarnya.
Selain Pj Wali Kota Mojokerto, Mohammad Ali Kuncoro, Ngopi Bareng juga menampilkan pembicara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatik Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin, Ketua PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu dan Ketua Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Pers Dewan Pers, Atmaji Sapto Anggoro dengan dipandu moderator oleh Ketua PWI Kota Mojokerto, Sholahuddin.
Ali Kuncoro mengatakan, bahwa peran pers sangat diperlukan pada Pilkada serentak nanti,” Saya menghimbau pada rekan-rekan ketika melakukan pemberitaan, mari kita jaga betul, karena ini tahun politik,”harapnya.
Lebih lanjut , Ali Kuncoro menambahkan bahwa peluncuran aplikasi klinik hoaks adalah bagian dari tugas penjabat Wali Kota Mojokerto untuk menciptakan sebuah iklim demokrasi ketika Pilkada serentak nanti, yaitu Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mojokerto agar bisa berjalan dengan lancar serta damai.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin, menjelaskan bahwa Klinik Hoaks Jatim merupakan sebuah inovasi yang dibuat untuk membantu masyarakat dalam melakukan kroscek sebuah informasi apakah hoaks, disminformasi, misinformasi, fakta ataupun ujaran kebencian.
“Aplikasi ini dikembangkan berbasis website yang dapat diakses melalui jaringan internet. Klinik Hoaks adalah bagian dari upaya dalam memerangi hoaks yang saat ini beredar luas sehingga dapat mencegah penyebaran disinformasi di masyarakat,” ujarnya. ujarnya. (Yuli)