Jepara Jateng-mediakompas86.com
Dalam upaya meningkatkan kerja sama antara Polres dengan FKUB, Polres Jepara mengadakan pertemuan, kamis (15/12/22) bertempat di Aula Bhayangkari Polres Jepara. Pertemuan FKUB dan Polres telah sepakat untuk terus menjaga dan mengawal kerukunan serta kondusivitas masyarakat Jepara. Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua MUI Jepara serta perwakilan dari berbagai lintas Agama.
Kapolres Jepara AKBP Warsono, S.H.,SIK.,M.H menyampaikan apresiasi dan akan mendukung kegiatan-kegiatan FKUB dan siap untuk selalu bekerjasama dalam rangka mendorong masyarakat agar selalu menjaga kerukunan dan kedamaian.
Lebih lanjut Kapolres mengajak seluruh jajaran pengurus FKUB untuk bersama-sama menjaga kerukunan antar umat beragama dan membantu pemerintah dalam rangka upaya menstabilkan situasi keamanan di wilayah masing-masing. “Kami mengetahui kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Jepara sudah terjalin dengan harmonis, tapi kami juga berharap untuk selalu menjaga dan lebih meningkatkan kerukunan di wilayah kita,” harapnya.
Berkait dengan wabah Virus Radikal di kalangan Milenial, Kapolres mengatakan, bahwa Polres Jepara selalu bergerak dalam rangka mengantisipasi mewabahnya virus radikal dikalangan milenial, Polres Jepara selalu berkomitmen untuk membendung dengan melakukan kegiatan bimbingan dan pembinaan di sekolah-sekolah moderasi guna menanamkan sifat moderat, agar pelajar bisa memahami perbedaan dalam wadah kebhinekaan dengan ideologi Pancasila yang sudah merupakan final bagi Bangsa Indonesia,“ jelasnya.
“Kami berharap kepada masyarakat untuk selalu melaporkan setiap adanya pendatang di lingkungan masing-masing, dan bila ada hal yang menonjol segera laporkan pada Kamtibmas di wilayah,” pungkas Kapolres.
Sementara itu Kanit Bintibsos Aiptu Ustan S pada Kompas86.com setelah kegiatan tersebut mengatakan, “Kami terangkan tadi, secara dini kami lakukan pembinaan, dari sekolah SD hingga SMA, kami bersama FKUB rutin melaksanakan sosialisasi perihal bahaya radikalisme kepada generasi muda, mereka adalah generasi penerus bangsa dan harus faham akan hal tersebut,” terangnya.
“Kami juga selalu mengadakan pembinaan di berbagai ormas keagamaan, juga ke sekolah-sekolah SD, SMP, SMA, SMK melakukan sosialisasi bahayanya faham radikalisme, tidak hanya itu kami juga memberikan sosialisasi atas bahayanya narkoba, bahaya tawuran antar remaja hingga penyakit AIDS,” tuturnya. (Rud)