LEMBOR, mediakompas86.com
Bangunan Gedung Amenitas Atraksi Angrowisata Ngalor Kalo di Lembor merupakan salah satu destinasi wisata yang populer di daerah Lembor. Namun, belakangan ini bangunan tersebut mengalami kerusakan parah yang sangat disayangkan. Banyak pengunjung yang kecewa melihat kondisi bangunan yang semakin memburuk.
Proyek pembangunan Amenitas Atraksi Agrowisata Ngalor Kalo ini berlokasi di jalan Trans Flores, Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Proyek tersebut dikerjakan oleh CV Harum Karya Jaya, dengan pagu anggaran sebesar Rp 6,5 miliar yang bersumber dari (DAK Fisik Pariwisata) APBD tahun anggaran 2023.
Kerusakan pada bangunan tersebut mulai terlihat sejak selesai dikerjakan beberapa bulan yang lalu. Bagian atap yang bocor menyebabkan ruangan dalam gedung menjadi basah ketika hujan turun. Selain itu, dinding bangunan juga mulai retak-retak dan terlihat tidak aman. Selain itu lantai keramik mengalami jebol, dan beberapa gagang pintu utama pada bangunan mengalami kerusakan (patah).
Hal ini tentu sangat mengganggu para wisatawan atau pengunjung yang datang ke Angrowisata Ngalor Kalo.
Sementara itu, Boni, salah satu warga asal Lembor yang diwawancarai Media ini pada Senin siang (20/1/2024) menyayangkan kualitas pekerjaan bangunan tersebut. Dia pun bertanya-tanya, apakah kontraktor dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) bertanggung jawab atas kondisi bangunan yang semakin memprihatinkan ini?
Menurutnya, sebagai pengelola proyek pembangunan, seharusnya mereka memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa bangunan tersebut dikerjakan dengan baik dan aman untuk digunakan. Namun, kenyataannya, mereka seolah-olah tidak bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan.
“Apakah pekerjaan ini sudah PHO atau belum, kalau sudah PHO ya berarti pemerintah Daerah Manggarai Barat yang salah, karena mereka tidak intens melakukan monitoring terkait kondisi bangunan,” Kata Boni.
Saya melihat banyak pihak atau publik yang merasa kecewa dengan kualitas pekerjaan proyek Agrowisata Ngalor Kalo ini pak. Dua hari yang lalu saya sempat melihat pemberitaan di Jurnal Mabar dan juga di group Demokrasi Mabar.
Saya menilai, sikap kontraktor dan PPK yang seolah-olah mengabaikan kondisi kerusakan bangunan tersebut.
“Saya baca di Media juga pak, bahwa Anggarannya menghabiskan Rp 6 Miliar lebih. Kasihan Dana sebanyak itu, tetapi kualitas pekerjaan buruk,” ungkapnya.
Boni berharap kepada Pemerintah Daerah Manggarai Barat, untuk segera melakukan tindakan yang cepat untuk memperbaiki kerusakan pada bangunan Angrowisata Ngalor Kalo sehingga wisatawan dapat kembali menikmati keindahan tempat tersebut tanpa khawatir akan keselamatan mereka.
Selain itu, kerusakan pada bangunan tersebut juga berdampak pada ekonomi lokal. Dengan kondisi bangunan yang semakin memburuk, jumlah pengunjung yang datang pun semakin berkurang. Hal ini tentu akan berdampak negatif pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Manggarai Barat dan pengelola usaha di sekitar Angrowisata Ngalor Kalo.
Sebagai masyarakat yang peduli terhadap pariwisata lokal atau pun Mancanegara, kita semua berharap agar kontraktor dan PPK segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kerusakan pada bangunan Angrowisata Ngalor Kalo.
“Mereka harus bertanggung jawab atas kondisi bangunan ini dan memastikan bahwa tempat wisata ini tetap dapat dinikmati oleh para pengunjung dengan aman dan nyaman,”harap Boni.
Dengan demikian, kata Boni, kita dapat menjaga keberlangsungan para wisatawan dan memberikan pengalaman yang menarik dan menyenangkan bagi siapa saja yang datang berkunjung.
“Semoga kerusakan pada bangunan Angrowisata Ngalor Kalo ini segera diperbaiki dan tempat wisata ini kembali menjadi destinasi yang menarik dan indah untuk dikunjungi,” pungkasnya.
Terpisah, media ini telah berupaya mengkonfirmasi Kepala Bidang Pariwisata Manggarai Barat Agus Jonta yang merupakan PPK pada proyek tersebut, namun tidak pernah digubris.
Sementara itu, kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Stefan Jeinsfori, Engan merespons saat dihubungi media ini pada Senin siang (20/1/2025).
Untuk diketahui, media ini memperoleh informasi bahwa pekerjaan proyek tersebut melalui tangan kedua atau disebut kuasa Direktur, bukan dikerjakan oleh kontraktor selaku pemenang tender dalam hal ini CV. Harum Karya Jaya.
Sebelumnya, media Kompas86.Com menerbitkan berita berjudul “Telan Dana Rp 6,5 Miliar, Pekerjaan Proyek Agrowisata Ngalor kalo di Manggrai Barat Dikerjakan Asal Jadi”
kondisi bangunan yang dikerjakan sejak Juni 2023 ini mengalami kerusakan yang cukup parah, seperti keretakan pada tembok, Keramik jebol akibat campuran semen tidak merata, lantai depan bangunan mengalami keretakan yang cukup parah. Tidak hanya itu, jembatan yang menggunakan papan kayu menuju areal persawahan mengalami kerusakan.
Kerusakan itu terjadi karena diduga pekerjaan proyek pembangunan Amenitas Atraksi Agrowisata Ngalor Kalo Diduga dikerjakan Asal -asalan dan tidak sesuai RAB yang telah ditentukan.
Deni.