Proyek Rp13 Miliar di Manggarai Timur Terkesan Asal Jadi, PT MAP Jadi Sorotan Masyarakat

Proyek Rp13 Miliar di Manggarai Timur Terkesan Asal Jadi, PT MAP Jadi Sorotan Masyarakat

Bagikan artikel ini
Foto: Kerusakan jalan Tangkul-Benteng Jawa

MATIM, mediakompas86.com- Proyek peningkatan ruas jalan Tangkul- Benteng Jawa yang dikerjakan oleh PT Menara Armada Pratama dengan nilai kontrak sebesar Rp 13.298.169.000,00 tahun anggaran 2023 yang bersumber dari dana pinjaman daerah kabupaten Manggarai Timur terkesan asal jadi.

Bagaimana tidak, pantauan tim investigasi media mediakompas86.com pada Senin (15/01/2024) di lokasi terlihat beberapa titik sudah ada yang ditambal dan titik yang lain juga mengalami keretakan yang cukup parah, bahkan di beberapa titik sudah berlubang. Padahal pekerjaan tersebut baru dua bulan usai dikerjakan.

Diketahui peroyek peningkatan jalan Hotmix itu dikerjakan oleh CV Sarana Karya Utama dan Konsultan Pengawas CV El Emunah. Namun informasi yang dihimpun bahwa PT Menara Armada selaku Kontraktor pelaksana yang menangani proyek tersebut bukan CV Sarana Karya Utama.

Sementara itu, Arnol sapaan akrabnya merupakan salah satu warga Benteng Jawa yang sering melintasi jalan tersebut saat ditemui media ini di lokasi mengatakan penyebab utama jalan Hotmix ini keropos karena kontraktor memaksa hampar AMPnya saat hujan. Kemudian, suhu aspalnya juga sudah dingin karena terlalu jauh dari tempat produksi Hotmix dengan lokasi yang yang dikerjakan sehingga daya perekatnya hilang.

“Pada waktu hamparan hotmix, kami melihat mereka kerja malam hari pak, dan kami masyarakat juga bingung, kenapa kualitas pekerjaan jalan hotmix di Manggarai ini baru beberapa bulan saja selesai dikerjakan tapi sudah rusak,”ujar Arnol.

Lebih lanjut Arnol menjelaskan, terkait beberapa titik yang terlihat gelombang karena getaran fibronya tidak maksimal. Kontraktor juga terkesan kejar waktu dalam mengerjakan proyek tersebut sehingga mereka terpaksa hampar AMP saat malam hari dan juga hamparan sirtu tidak merata sehingga menyebabkan hotmixnya keropos.

”Kami melihat bahwa pengerjaan proyek ini tidak berkualitas dan tidak sesuai spek dalam RAB. Ini tidak terlepas dari ulahnya kontraktor,” Pintanya.

“Ini bisa dibilang pekerjaan yang dilakukan pihak kontraktor bukannya mengutamakan mutu dan tahan lama, justru mengutamakan mutu cepat rusak dan berlubang serta pecah. Secara kasat mata Saya melihat ini bukan Hotmix tetapi aspal biasa. Saya pastikan pekerjaan ini tidak sesuai dengan RAB,” tambahnya.

Hal senada dikatakan oleh salah satu warga Rejo yang juga berpengalaman di bidan TPK menyampaikan bahwa pada umumnya kami masyarakat melihat progres pengerjaan proyek peningkatan ruas jalan Tangkul- Benteng Jawa ini terkesan asal-asalan.

Menurutnya, memang pekerjaan proyek ini menjadi perhatian kami masyarakat. Infrastruktur yang baik dan lancar merupakan salah satu faktor penting dalam memajukan suatu daerah. Namun, belakangan ini muncul dugaan kami bahwa pekerjaan peningkatan jalan ini tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran dan memicu perdebatan di kalangan masyarakat.

“Coba kalau kita pantau keseluruhan Proyek peningkatan ruas jalan di Manggarai Timur, paling lama satu tahun setelah dikerjakan tapi sudah rusak parah,” ungkapnya.

Dalam proyek peningkatan jalan, kata dia, RAB memiliki peran yang sangat penting. RAB digunakan sebagai acuan untuk menghitung estimasi biaya yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan konstruksi. RAB juga mencakup spesifikasi teknis yang harus dipenuhi agar pekerjaan dapat dilakukan dengan baik dan sesuai standar yang ditetapkan.

“Kami menduga bahwa pekerjaan peningkatan jalan Tangkul-Benteng Jawa ini tidak sesuai dengan RAB yang telah disusun. Banyak masyarakat yang merasa bahwa kualitas pekerjaan yang dilakukan terkesan asal jadi dan tidak memenuhi standar yang seharusnya. Kami menduga adanya kekurangan dalam penggunaan material, penyelesaian pekerjaan yang terburu-buru, serta ketidaksesuaian dengan spesifikasi teknis yang seharusnya,”Ungkapnya.

Terpisah, Wilibrodus Ade Putra selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada proyek tersebut saat dikonfirmasi media ini pada Selasa 16/01/2025) mengatakan, proyek tersebut masih dalam proses pemeliharaan dan menjadi tanggung jawab Perusahaan. Jadi kalau ada yang rusak ya kami akan perbaik.

“Proyek tersebut masih tanggung jawabnya Perusahaan, jika ada yang rusak ya tentunya akan diperbaik, karena proyek tersebut masih dalam proses pemeliharaan selama satu tahun,” Ujarnya.

Kendati demikian, media ini menghubungi Direktur PT Menara Armada Pratama, Paul Suminto, melalui Jimi selaku JS PT Menara menyampaikan bahwa terkait beberapa titik yang mengalami kerusakan itu menjadi tanggung jawab kami.

“Kami akan segera perbaiki,”ujarnya singkat. (*Red*)