Rapat Pleno Terbuka PD PPM Jawa Tengah: Soliditas dan Semangat Kebangsaan dalam Kebersamaan

Rapat Pleno Terbuka PD PPM Jawa Tengah: Soliditas dan Semangat Kebangsaan dalam Kebersamaan

Bagikan artikel ini

SEMARANG, mediakompas86.com – Pimpinan Daerah Pemuda Panca Marga (PD PPM) Jawa Tengah yang dipimpin oleh Ketua Markas Daerah (KAMADA) Bapak Adhi Siswanto Wisnu Nugroho, S.Pd., M.Th. menggelar Rapat Pleno Terbuka dan Buka Puasa Bersama pada Selasa (18/03/2025). Acara ini dihadiri oleh pengurus serta anggota PD PPM se-Jawa Tengah.

Dalam sambutan dan arahannya, KAMADA Adhi Siswanto Wisnu Nugroho mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu, khususnya dalam menghormati dan meneladani perjuangan para pahlawan yang telah gugur membela Tanah Air.

“Para pejuang yang telah berkorban demi kemerdekaan Indonesia harus senantiasa kita hormati dan teladani perjuangannya. Kita sebagai penerus harus menjaga dan mempertahankan nilai-nilai perjuangan mereka,” ujarnya.

Selain itu, KAMADA Adhi menegaskan bahwa keanggotaan dalam PPM bukan untuk semua orang, melainkan hanya bagi mereka yang memenuhi syarat sesuai aturan organisasi.

“Menjadi anggota PPM bukan sekadar keinginan, tetapi harus memiliki kontribusi nyata dan semangat untuk memajukan organisasi ini,” tegasnya.

Rapat pleno ini juga membahas struktur kepengurusan PD PPM Jawa Tengah, yang dibacakan oleh Sekretaris PD PPM, Kunarya.

Dalam pemaparannya, ia merinci susunan kepengurusan mulai dari tingkat ketua, jajaran wakil ketua yang berjumlah sepuluh orang, biro-biro, hingga bagian kesekretariatan. Setelah pembacaan struktur, Kunarya melanjutkan dengan orasi kebangsaan yang membakar semangat para hadirin.

Acara ini dihadiri oleh 52 pengurus dan anggota PD PPM, serta sejumlah tokoh penting, termasuk Dewan Pertimbangan Daerah (Wantimda) Bapak Dr. Gunawan Saptogiri, S.H., M.H., dan Dirut Bank Pasar Kota Semarang, Bapak Novianton Andi Taadi, S.E., S.H., yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua IX PD PPM Jateng.

Sementara itu, Wantimda H. Bambang Raya menyampaikan permohonan maaf via telepon karena berhalangan hadir akibat kondisi kesehatan. Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak Erry Sadewo, yang saat ini sedang menjalankan tugas kenegaraan.

Dalam sambutannya, Dr. Gunawan Saptogiri, S.H., M.H., sempat melontarkan humor terkait struktur organisasi PPM yang memiliki banyak wakil ketua.

“Saat saya menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan, wakil saya hanya satu. Tapi di PPM, ada sepuluh! Ini menunjukkan bahwa organisasi ini sangat kuat. Mari kita junjung martabat PPM dan tetap semangat sebagai anak dan cucu para pejuang bangsa,” katanya dengan penuh semangat.

Semangat kebersamaan juga ditunjukkan oleh Nanang Sasta Sugata, S.E., M.M., selaku Wakil Ketua I, yang mengajak seluruh pengurus untuk tetap berkomitmen dalam kepengurusan.

“Kita masih akan menggelar rapat pleno lanjutan untuk pemantapan organisasi ini. Soal biaya, saya bersama KAMADA Adhi siap berkontribusi,” ujarnya.

Turut hadir mantan Ketua Markas Cabang (Kamacab) PPM Demak, H. Etty Ismini, yang kini menjabat sebagai Bendahara PD PPM Jateng. Ia menegaskan bahwa organisasi PPM yang sah adalah yang memiliki badan hukum jelas dan telah terdaftar di Kemenkumham, sebagaimana disampaikan oleh Jenderal (Purn.) Prof. Dr. Dudung Abdurrachman, S.E., M.M., mantan Panglima TNI.

Rapat pleno diakhiri dengan pembacaan kesimpulan oleh Orbit Subagyo selaku Wakil Sekretaris II, dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Untung Nasroh, S.Ag.. Sebagai penutup, seluruh peserta berfoto bersama dan menggelorakan yel-yel organisasi:

PPM – Berdaulat!
PPM – Berintegrasi!
PPM – Jaya!

Ketiga yel-yel ini menggambarkan filosofi perjuangan PPM:

Berdaulat berarti memiliki kekuasaan tertinggi dalam mengatur organisasi sendiri tanpa tunduk pada pihak lain.

Integritas menekankan konsistensi antara ucapan dan keyakinan.

Jaya melambangkan kemenangan yang diraih dengan hasil nyata.

Dengan semangat kebersamaan dan kepemimpinan yang kuat, PD PPM Jawa Tengah siap terus berkontribusi bagi bangsa dan negara, serta menjaga semangat perjuangan para pendahulu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Peliput: Bagas Kuncoro
Editor: Dadang Kling