SPPG Bertambah, Jepara Kini Miliki 32 Titik Layanan Makan Bergizi Gratis

SPPG Bertambah, Jepara Kini Miliki 32 Titik Layanan Makan Bergizi Gratis

Bagikan artikel ini

JEPARA, kompas86id.com – Komitmen memperluas akses gizi masyarakat terus diperkuat di Kabupaten Jepara. Hari ini, satu lagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) resmi mulai beroperasi, menambah total menjadi 32 titik layanan aktif di wilayah tersebut. Senjn, (13/10/2025).

SPPG terbaru ini merupakan bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Yayasan Persatuan Untuk Kesejahteraan Rakyat, yang berlokasi di Desa Gemiring Lor, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara.

Unit ini akan melayani sebanyak 2.932 penerima manfaat, dengan sasaran utama kelompok rentan seperti anak-anak pelajar, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Keberadaan SPPG di Gemiring Lor disambut hangat oleh berbagai pihak, termasuk unsur TNI yang turut mendukung program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Komandan Kodim 0719/Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi, S.E., menyampaikan apresiasinya terhadap beroperasional SPPG tersebut.

“Program seperti ini merupakan bentuk nyata kepedulian sosial yang patut didukung bersama. Kebutuhan dasar seperti makanan bergizi tidak boleh menjadi hal yang langka bagi masyarakat. Kami di jajaran Kodim siap bersinergi dan membantu kelancaran program ini di lapangan,” ujar Letkol Khoirul.

Ia juga menegaskan bahwa TNI siap berkolaborasi dalam menjaga keberlangsungan program, termasuk melalui penguatan komunikasi sosial dan pemberdayaan masyarakat sekitar.

Dengan hadirnya SPPG ke-32 ini, Kabupaten Jepara kini menjadi salah satu daerah dengan cakupan layanan gizi terbesar dalam Program MBG.

Yayasan Persatuan Untuk Kesejahteraan Rakyat menyampaikan bahwa langkah ini akan terus berlanjut hingga seluruh wilayah dengan tingkat kerawanan gizi mendapatkan pelayanan yang layak.

Selain menyajikan makanan bergizi gratis, SPPG juga berperan sebagai sarana edukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat dan seimbang.

Program ini dijalankan secara kolaboratif, melibatkan relawan, warga lokal, serta dukungan lintas sektor, termasuk TNI, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat.

Reporter: Rud

Editor: Dsdang Kling