
CIMAHI|mediakompas86.com -Muncul dari Keinginan yang kuat, serta hobi yang telah tertanam ketika duduk dibangku kuliah, dr. Wahyudi Sugandi, Sp.B seorang dokter bedah, kini sukses mendirikan sekolah sepakbola bernama Sukabumi Football Academy.
Hal itu dilakukan dr. Wahyudi Sugandi, Sp.B yang bertekad mencetak atlet berprestasi hingga tingkat Internasional melalui Akademi sepakbola yang didirikannya Sukabumi Football Academy (SFA).
Didukung dengan sarana dan prasarana yang mumpuni sebagai syarat penting Akademi bola yang telah digagasnya sejak dua tahun silam.
“Dari kecil sampai kuliah, saya memang menyukai atau hobi olahraga yaitu sepakbola. Bahkan saya bisa jadi dokter bedah ini karena sepakbola saat melanjutkan Program Dokter Bedah Spesialis UNPAD, yang mana salah satu kredit poin saya adalah dari olahraga sepakbola,” ujar dr. Wahyudi Sugandi, Sp.B saat menjadi narasumber Talkshow Limawaktu Radio Streaming, di Studio BRAM Kota Cimahi, Jumat 18 Agustus 2023.
Talkshow berdurasi 60 menit tersebut, membedah bagaimana sepak terjang dr. Wahyudi Sugandi, Sp.B yang berniat untuk membuka akademi sepak bola.
Dipandu moderator, Yaman Didu, pola rekruitmen yang diterapkan SFA terbilang efektif membuat SFA berkembang kendati belum lama berkiprah.
SFA berdiri baru dua tahun atau sejak bulan Juni tahun 2021. Meski dinilai berusia sangat muda, SFA sudah berhasil menghantarkan siswa didiknya berprestasi diberbagai ajang sepak bola bergengsi sampai ke ajang internasional.
Wahyudi Sugandi, sang pemilik SFA mengaku banyak sekali menghadapi tantangan, namun atas keteguhan dan niat mulia untuk membantu siswa didik berprestasi serta dukungan sang istri mampu dilaluinya.
“Banyak sekali tantangan, apalagi saya berkecimpung di dunia medis ternyata luar biasa sepak bola tidak lepas dari perpolitikan, karakter anak-anak didik yang berbeda sampai tuduhan-tuduhan negatif kembali dukungan istri menguatkan saya untuk kembali ke niat awal mengembangkan anak-anak yang berpotensi dan berprestasi menurut kami gimana kalau anak anak ini tidak ada yg menghantarkan kejalur yg tepat untuk meraih prestasi,” ujar pria yang berprofesi sebagai dokter bedah di Rumah Sakit Hermina Sukabumi ini.
Menurutnya, dalam mengawali pendirian akademi sepakbola tersebut, Wahyudi mencoba mencari beberapa referensi, survey dan kajian-kajian serta dukungan dari beberapa jaringan hingga akhirnya dari konsultasi yang dicari, ternyata kunci keberhasilan SFA tidak terlepas dari kehadiran pelatih yang mumpuni dan berlisensi.
Ia menilai, jika ingin mendirikan akademi sepakbola ternyata tak tanggung-tanggung, artinya memang harus totalitas dan saat ini Direktur Tehnik SFA dijabat sama eks pemain club besar Persib Bandung, Aji Nurpijal.
“Untuk memastikan materi pelatihan bagus kita menggaet pelatih coach Aji Nurpijal, mantan pemain Persib, beliau menjabat Dirtek SFA. Ini komitmen saya untuk mencetak prestasi anak-anak didik SFA menghadirkan pelatih yang mumpuni, berlisensi, berpengalaman, jujur dan insya allah amanah bisa mendidik dan mengantarkan anak-anak berproses sampai jenjang profesional,” ujarnya.
Menurut Wahyudi, para siswa yang berada di SFA juga digembleng dengan membangun sikap mental.
SFA mengadakan pengajian rutin serta pelibatan ustadz untuk program membangun sikap mental anak didik.
“Dari awal saya selalu mengingatkan kepada coach dan anak-anak didiknya untuk selalu berperilaku positif, membangun attitude yang berakhlakul karimah, selain itu juga ada home schooling serta pembelajaran bahasa inggris sebagai dasar untuk mendorong siswa berprestasi ke jenjang Internasional,” tuturnya.
Strategi lain yang diterapkan SFA yaitu membangun jejaring dengan pihak-pihak yang terkait dengan dunia sepak bola yang membuka jalan bagi SFA untuk bisa mengikuti turnamen-turnamen bergengsi.
“Tidak bisa kita pungkiri link itu sangat makanya tetap mengedepankan silaturahmi. Ini penting kita bisa informasi turnamen dan pencarian bakat itu dari silaturahmi, ” jelas ayah dari Reza Khairul Basyar Sugandi, Mutiara Zahra Sugandi, Rasikh Salman Alfarisi Sugandi, Razan Muhammad Ihsan Sugandi.
Saat ini siswa didik SFA berjumlah 80. Terdiri beberapa kelompok usia mulai usia kelas 8 tahun sampai usia 18 tahun.
Komitmen SFA yang teguh untuk mencetak prestasi anak didik ditambah pelibatan orang-orang yang memiliki kompetensi pun berbuah manis.
Begitupun bagi masyarakat yang tidak mampu tetapi ingin bersekolah di SFA, bisa mengikuti penjaringan atau seleksi calon siswa yang disediakan.
“Ikut seleksi nanti akan diuji oleh tim pelatih, jika memang calon siswa memiliki talenta dan expert tentu kita akan berikan beasiswa untuk bersekolah di SFA,” kata Wahyudi.
Ia berharap, melalui sekolah SFA yang didirikannya, bisa mampu membawa mimpi anak-anak yang ada di Indonesia menjadi pesepakbola profesional.
“Saya selalu mensupport anak-anak di lapangan, mimpi kami besar untuk mensupport anak-anak mudah-mudahan diberikan kemampuan, kekuatan sehingga kami bisa membawa cita-cita dan harapan anak didik kami menuju tujuannya ,” pungkas dr. Wahyudi Sugandi.
Berikut, deretan prestasi SFA diberbagai turnamen yang berhasil direbut SFA dalam berbagai kejuaraan:
Juara 2 CR7 sport turnamen tahun 2023, Juara 1 komjur regional purwakarta tahun 2023, juara 4 Bhayangkara Cup U15 tahun 2023, juara 4 Liga Top Skor Greater Jakarta U18 tahun 2022/2023, Best goalkeeper Liga Top skor jakarta U18 tahun 2022/2023, Juara 1 FJL Bandung Raya U18 tahun 2022, Juara 2 FJL nasional U18 tahun 2023, Best Player FJL Bandung Raya U18 tahun 2022, Best coach FJL Bandung Raya U18 tahun 2022, Juara 4 IJSL U12 tahun 2022, Leader category bronze pada Barati Cup U13 tahun 2023
Puncaknya salah satu siswa SFA, dua kali mendapat kesempatan mengikuti ajang bergensi dunia yaitu turnamen sepak bola Internasional remaja Gothia Cup di Swedia.
Setelah lolos masuk team Tays Bakers Barati yang mewakili Indonesia di ajang turnamen sepak bola remaja Internasional, Gothia Cup tahun 2023 di Swedia.

Siswa SFA tersebut bisa merumput di ajang Gothia Cup, Swedia, Karena memiliki skill yang bagus pada saat SFA mengikuti liga IJSL tahun 2022 dan turnamen Barati Cup tahun 2023.***