Tak Tercatat di Peta, Tapi Dikenang di Hati: Jejak Babinsa dalam TMMD

Tak Tercatat di Peta, Tapi Dikenang di Hati: Jejak Babinsa dalam TMMD

Bagikan artikel ini

JEPARA, kompas86id.com – Dalam setiap pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD), tidak semua peran besar ditulis di peta atau laporan resmi. Namun, ada sosok yang jejak pengabdiannya tertanam kuat di hati masyarakat: Babinsa. Ia hadir bukan sekadar menjalankan perintah, tapi menyatu dalam denyut hidup warga desa.

Salah satunya adalah Sertu Mohammad Munawar, Babinsa Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Di tengah kegiatan TMMD Reguler Ke 124 yang di kerjakan Kodim 0719 / Jepara, ia menjadi sosok sentral yang memastikan seluruh program tepat sasaran. Bukan karena jabatan, melainkan karena kedekatannya dengan rakyat.

“Babinsa itu tahu apa yang dirasakan warga. Mereka tahu jalan mana yang rusak, saluran air mana yang tersumbat, dan keluarga mana yang butuh perhatian. Itulah kenapa kami dilibatkan sejak awal dalam TMMD,” ungkap Sertu Munawar.

Peran Babinsa dalam TMMD bukan hanya mendampingi pekerjaan fisik. Lebih dari itu, mereka menjadi mata, telinga, dan suara masyarakat. Mereka menggali keluhan, menjembatani kebutuhan, lalu menyusunnya menjadi dasar rencana pembangunan yang nyata dan relevan.

Desa Kecapi, misalnya. Beberapa titik yang menjadi sasaran TMMD tahun ini lahir dari hasil komunikasi sosial yang dilakukan Sertu Munawar. Ia rutin mendatangi rumah-rumah warga, berbincang santai, hingga mendengarkan aspirasi mereka yang kadang tak sempat terucap dalam forum resmi.

“Yang kami bangun bukan hanya jalan atau talud, tapi juga rasa percaya masyarakat terhadap negara. Dan itu dimulai dari hadirnya Babinsa di tengah mereka,” tambahnya.

Bagi warga, sosok Sertu Munawar sudah bukan sekadar aparat. Ia adalah bagian dari keluarga besar desa. Dengan tutur santun, pendekatan humanis, dan komitmen tanpa pamrih, kehadirannya memberi energi dan semangat bagi masyarakat untuk ikut terlibat aktif dalam pembangunan.

“Pak Munawar itu tidak hanya datang waktu ada proyek. Beliau ada sejak sebelum itu, dan tetap hadir setelahnya. Warga merasa didengarkan dan dianggap penting,” ujar salah satu tokoh masyarakat Desa Kecapi.

Meski tak tertulis besar dalam dokumen negara, dan tak selalu tampil di barisan depan saat peresmian proyek, jejak Babinsa seperti Sertu Mohammad Munawar akan selalu dikenang. Karena pengabdiannya lahir dari hati, bukan hanya dari tugas.

TMMD adalah program negara. Tapi melalui tangan Babinsa, ia menjelma menjadi bukti cinta pada rakyat. Dan cinta yang tulus, meski tak tercatat di peta, akan selalu abadi dalam ingatan warga.

Repoeter: Rud
Editor: Dadang Kling