Jepara Jateng-mediakompas86.com
Kamis 21 November 2024 Pemindahan tempat pembuangan sampah (TPS) ke lokasi yang berdekatan dengan permukiman warga memicu kekhawatiran serius. Selain dampak langsung seperti bau menyengat dan banyaknya lalat, warga mulai mencemaskan potensi pencemaran air sumur yang mereka andalkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Kekhawatiran ini semakin besar mengingat sumur menjadi satu-satunya sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan memasak. Warga khawatir jika masalah ini terus berlanjut, mereka akan terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli air bersih.
“Kalau air sumur terkontaminasi, kami harus bagaimana? Tidak semua warga mampu beli air galon setiap hari. Ini benar-benar membahayakan kesehatan kami,” tambah Joko, warga lainnya.
Pakar lingkungan dari salah satu universitas lokal menyebutkan bahwa keberadaan TPS yang terlalu dekat dengan sumber air tanah memang berpotensi mencemari kualitas air, terutama jika pengelolaan sampah tidak dilakukan dengan baik. Limbah cair dari sampah (lindi) dapat meresap ke dalam tanah dan mencemari sumber air warga.
Warga mendesak pemerintah daerah untuk segera bertindak, baik dengan memindahkan TPS ke lokasi yang lebih jauh dari permukiman maupun meningkatkan pengelolaan limbah agar tidak mencemari lingkungan. Mereka juga meminta dilakukan pengujian kualitas air sumur untuk memastikan apakah masih layak digunakan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang belum memberikan tanggapan resmi terkait persoalan ini. Namun, warga berharap tindakan segera dilakukan untuk menghindari dampak lebih buruk terhadap kesehatan dan kehidupan mereka.
“Kami butuh kepastian, bukan hanya janji. Jangan tunggu sampai kami benar-benar kehilangan sumber air bersih,” tegas Lina.
(Rud)
