
Cimahi || Adithia Yudisthira yang baru kemarin dilantik sebagai Wakil Walikota Cimahi, kunjungi Kampung Cireundeu dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2025.
Kehadiran Adithia seolah memberi harapan baru bagi warga Cireundeu, dimana Adhit menginginkan Cirendeu sebagai area budaya Kota Cimahi, dengan kelestarian alam dan ketahanan pangan yang masih melekat dipakai hingga sekarang, semenjak awal abad 20.
Menurutnya, Cirendeu merupakan aset yang mesti dikelola dengan baik, mengingat Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) berawal dari Cireundeu Leuwigajah yang kita sebut sebagai hari kemanusian dan lingkungan hidup.
“Kita akan buat monumen peringatan leuwigajah serta kawasan wisata yang bermanfaat bagi kota cimahi yakni Leuweung Awi (Hutan Awi) dengan konsep Leuweng “Baraya” dimana Cireundeu sebelumnya merupakan hutan Awi yang lestari, yang kini harus kita lestarikan kembali” tuturnya, (21/2/2025).
Selain itu, dirinya bersama dinas Lingkungan Hidup (LH) akan berupaya menyelesaikan permasalahn sampah bersama walikota mengingat sampah masih fenomena penting untuk diselesaikan di Cimahi dan semua wilayah.
Peringatan HPSN Cirendeu haruslah menjadi bukti, supaya kita tidak menganggap remeh soal sampah.
“Hari ini, kita mengingat peristiwa 20 silam yang lalu pada tahun 2005, khususnya bagi kota cimahi, dimana 157 jiwa meninggal akibat ledakan yang diakibatkan oleh sampah Leuwigajah” terangnya.
Dan dari sini kita konsep hutan ‘Baraya’ (Bandung Raya Area) yang harus dapat memberi manfaat bagi warga. Selain itu dirinya meminta agar budaya serta adat yang dimiliki Cireundeu tetap dipertahankan. Karena telah menjadi bukti ketahanan pangan yang dimiliki Cireunde sejak lama, yakni beras singkong, yang di awal abad 20 hingga sekarang tetap dipertahankan secara turun menurun.
Baca Juga: pj wali kota cimahi tinjau pelaksanaan program ckg di puskesmas cipageran
” Nantinya leuweung Baraya kita canangkan sebagai wilayah konservasi leuweung adat, budaya dan lingkungan. Dirinya mengakui embrio ketahanan pangan sudah ada di Cireundeu yaitu Singkong Nasi”

Hari ini kita telah merepleksikan peristiwan 20 tahun yang lalu, dan meminta agar warga cimahi bersama-sama menuntaskan sampah supaya tidak menjadi keluhan semua warga. Tutup Adhit. (One).