Wamendag Sebut Alat Timbang Harus Sesuai Sebagai Layanan Asta Pasar   

Wamendag Sebut Alat Timbang Harus Sesuai Sebagai Layanan Asta Pasar  

Bagikan artikel ini
Wamendag Dyah Roro Esty Widya Putri dan Menteri Hanif Faisol serta Wakil Walikota Cimahi Adhitya saat wawancara bersama Pers.

Mediakompas86.com

Cimahi – Kedatangan wakil menteri perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri bersama menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol ke Pasar Atas Cimahi, merupakan rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2025.

Roro menyebut, kedatangan dirinya dan Kementerian Lingkungan Hidup adalah upaya untuk melakukan kolaborasi mengatasi permasalahan sampah, dimana pasar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sampah.

Baca juga: peringati hpsn menteri ligkungan hidup tanam pohon di cireundeu kota cimahi

Menurut Roro, Asta Pasar memiliki peran penting sebagai program Aksi Bersih Pasar. Hal ini sebagai upaya mendorong pemerintah pusat, daerah dan kota agar keberadaan pasar sebagai pusat perdagangan tetap memiliki komitmen sebagai layanan yang nyaman sekaligus upaya peningkatan skala ekonomi nasional.

” Tadi kita lihat, beberapa pedagang telah menjaga kebersihan pasar, hingga pengunjung dapat merasakan kenyamanan untuk berbelanja. ” ujar Roro. Sabtu, (22/2/25).

Karena pasar sebagai pusat perdagangan, maka kebersiham harus tetap di jaga. Selain itu, Roro juga mengingatkan keberadaan pasar dengan program Asta Pasar mesti tetap dipertahankan dan harus berkelanjutan.

Roro mengingatkan untuk para pedagang agar kesesuaian alat timbang menjadi hal penting sebagai upaya menjaga ketahanan harga bahan pokok yang di jual.

Pasar Menjadi Isu Problematik Terkait Sampah

Berkaitan dengan HPSN 2025, Roro mengatakan isu sampah dipasar memang problematik. Menurutnya, dibutuhkan solusi secara kolektif dalam penanganan sampah, yakni mensinergikan antara masyarakat dan pedagangnya.

Diakui Roro, sumber sampah ke 2 yang paling banyak adalah pasar rakyat. Hal tersebut di sampaikan sesuai informasi data yang diterimanya dari pengolahan sampah nasional yakni sebesar 13,49 persen.

Disampaiakan Roro kolaborasi kemendag dan kementerian Lingkungna Hidup telah memiliki gagasan bersama dalam menuntaskan sampah nasional, yakni gerakan membersihkan sampah pasar nusantara (Germasmapan)

Roro berharap semua turut andil dalam mengelola sampah secara bersama. Dan pemerintah daerah memiki peran penting dalam melakukan upaya gerakan penuntasan sampah di daerah, baik tenaga serta secara anggaran, penting untuk dilakukan.

” Semoga program Germasmapan menjadikan solusi dalam menuntaskan persampaham nasional” ujar Roro.

Baca Juga: wakil walikota cimahi gagas monumen serta konsep hutan awi di cirendeu leuwigajah

Secara holostik sampah tidak saja menjadi sesuatu yang tidak berguna, namun ada komponen-komponen daur ulang dan pengolahan sampah yang menghasilkan nilai ekonomi, salah satunya sampah organik yang bisa dijadikan pupuk. Kemudian pengelolaan bank sampah yang bila dioptimalkan ada nilai keekonomiannya, serta pembuatan kerajinan hingga pemanfaatan minyak goreng bekas yang dapat di jual ke industri biodiesel. Tutup Roro. (One)